RS Harapan Bunda Akui Vaksin Palsu Beredar Sejak Maret 2016
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda, dr Vina mengakui ada vaksin palsu yang beredar ke para pasien. Vina memaparkan hal itu ketika memberikan keterangan kepada para orangtua yang berbondong-bondong mendatangi RS Harapan Bunda.
"Kami RS Harapan Bunda turut prihatin. Kami sampaikan, bahwa memang benar, di RS Harapan Bunda pernah ada edaran vaksin yang diduga palsu," ujar Vina di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, Jumat dinihari 15 Juli 2016.
Vina mengatakan, pihak RS tidak mengetahui tentang adanya peredaran vaksin palsu di pasien. Namun, ia menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut dan menindak para pelaku.
"Hal itu dilakukan oleh oknum yang tidak diketahui oleh RS Harapan Bunda. Dan itu sedang diusut oleh Bareskrim," ujar Vina.
Vina menyatakan, bahwa vaksin palsu yang beredar di RS Harapan Bunda adalah vaksin Pediacel. Dan vaksin ini sudah beredar sejak Maret hingga Juni 2016.
"Sesuai dengan hasil temuan hingga hari ini hingga 18.30 WIB, jadi bahwa vaksin palsu yang beredar di sini adalah vaksin Pediacel," ucapnya.
Untuk memastikan kembali, Vina menegaskan akan mengoreksi dengan tim spesialis anak untuk membuka kembali data. "Besok silakan datang, kita verifikasi, cocokkan dengan tim Bareskrim dan Kemenkes," kata Vina.
Sebelumnya diberitakan, RS Harapan Bunda menjadi salah satu Rumah Sakit yang diumumkan Kemenkes menerima vaksin palsu. Total ada 14 Rumah Sakit dan 8 bidan atau klinik menggunakan vaksin yang sudah beredar sejak tahun 2003 silam.