RS Harapan Bunda: Kami Minta Maaf dan Siap Tanggung Jawab
- VIVA.co.id / Bayu Nugraha
VIVA.co.id – Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta menjadi salah satu rumah sakit yang disebut Kementerian Kesehatan menerima peredaran vaksin palsu.
Usai adanya pernyataan itu, banyak masyarakat dan orangtua anak yang melakukan vaksin di rumah sakit tersebut langsung mendatangi dan meminta penjelasan dari pihak rumah sakit.
Ratusan orangtua meminta pertanggungjawaban pihak rumah sakit. Bahkan sempat terjadi adu mulut antara orangtua dengan pihak rumah sakit.
Usai pihak manajemen menemui orangtua, ketegangan sempat terhenti. Namun, orangtua meminta surat pernyataan pihak rumah sakit akan bertanggung jawab terhadap kasus yang saat ini sedang ramai di media dan khalayak umum.
Melalui Direktur RS Harapan Bunda serta Marketing Humas RS Harapan Bunda, mereka menemui para orangtua.
"Saya atas nama RS Harapan Bunda meminta maaf karena kami juga kaget oleh tindakan oknum tersebut, kami juga tidak tahu," ujar Direktur RS Harapan Bunda, Dokter Vina di hadapan perwakilan orangtua di RS Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat dini hari, 15 Juli 2016.
Dia pun berjanji akan membantu para orangtua terkait kasus vaksin palsu tersebut. "Saya akan bantu bapak ibu, saya akan infokan setiap ada perkembangan. Besok (hari ini) saya menghadap Bu Menkes dan saya harap bapak ibu juga memberikan informasi sekecil apapun," kata Vina.
Dalam pertemuan tersebut, Vina membuat surat pernyataan sementara sebagai bentuk rasa tanggung jawab RS Harapan Bunda.
"Bahwa di sini dinyatakan sehubungan ditemukannya vaksin palsu di Rumah Sakit Harapan Bunda yang dilakukan oknum tertentu, dengan ini kami pihak Rumah Sakit Harapan Bunda menyatakan bahwa akan bertanggung jawab atas biaya vaksin ulang untuk pasien yang terbukti telah menerima vaksin palsu dari Rumah Sakit Harapan Bunda," ucap Dokter Vina membacakan surat pernyataan.
Mendapati isi surat pernyataan hanya sebatas itu, para perwakilan orangtua meminta bentuk tanggung jawab lainnya dari pihak rumah sakit.
"Tapi kami tadi complain dan tidak butuh hanya itu, jadi ada nota tambahan yaitu rumah sakit akan bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan vaksin palsu tersebut kepada pasien di kemudian hari," ujar perwakilan orangtua meminta penambahan isi surat pernyataan yang diamini Vina.
Selain itu, perwakilan orangtua meminta surat pernyataan ini dibuat untuk dan atas nama Rumah Sakit Harapan Bunda, bukan atas nama Dokter Vina secara pribadi.
"Kemudian kami meminta besok pagi (hari ini) dibuat posko di RS Harapan Bunda dan tadi infonya jam 08.00 WIB dan akan disampaikan perwakilan orangtua," lanjut perwakilan orang tua tersebut.
Mereka pun meminta surat pernyataan ini hanya sementara sebelum ada surat pernyataan yang lebih baik lagi. Hal ini disebabkan karena menurut mereka surat pernyataan kali ini belum maksimal.
"Kemudian poin-poin yang belum tercantum dalam surat ini akan ditambahkan pada surat pernyataan berikutnya yang lebih resmi, ini sementara pegangan kami saja," ucapnya.
Dalam akhir surat tersebut, ditandai dengan tanda tangan Dokter Vina selaku Direktur RS Harapan Bunda, Vida selaku Marketing Humas RS Harapan Bunda dan Kapolsek Ciracas Kompol Tuti Aini sebagai saksi. (ase)