Orangtua Menangis RS Harapan Bunda Edarkan Vaksin Palsu
- VIVA.co.id/Herdi Muhardi
VIVA.co.id – Ratusan orangtua yang diberi vaksin di Rumah Sakit Harapan Bunda mendatangi rumah sakit tersebut guna mendapatkan penjelasan terkait vaksin palsu. Nama RS Harapan Bunda menjadi salah satu nama rumah sakit yang menjadi pengguna vaksin palsu.
Salah satu orangtua yang mendatangi RS Harapan Bunda bernama Fatwal mustakim (30), mengaku melakukan vaksin terhadap anaknya yang masih berusia 8 bulan sebanyak tiga kali di RS Harapan Bunda.
"Saya tiga kali vaksin anak ke sini, Mas. Pertama bulan Januari, kedua Februari dan ketiga bulan April tahun 2016," kata Freya kepada VIVA.co.id di RS Harapan Bunda, Kamis malam, 14 Juli 2016.
Satu kali menyuntikkan vaksin kepada sang anak, Freya harus membayar Rp750 ribu.
"Saya pertama pakai asuransi. Kedua dan ketiga karena katanya vaksin habis jadi langsung beli ke dokternya langsung," jelasnya.
Ketika mengetahui RS Harapan Bunda menjadi salah satu rumah sakit yang menerima vaksin palsu, dia dan sang istri sangat kaget.
"Istri saya kaget dan syok, bahkan nangis begitu tahu RS Harapan Bunda jadi salah satu rumah sakit yang menerima vaksin palsu. Soalnya nomor label yang saya terima sama dengan label yang Kemenkes bilang di media," ujar Freya yang mengaku melakukan vaksin di RS Harapan Bunda lantaran dekat dengan rumahnya di daerah Condet.
Ketika ditanya harapannya, ia tidak mengetahuinya. Soalnya dia mempertanyakan apakah anaknya yang sudah berumur 8 bulan masih bisa diberi vaksin.
"Saya tidak tahu mas. Kalau harapannya mudahan-mudahan asli vaksin anak saya, kalau vaksin ulang apakah pas sama umurnya. Vaksin pertama saat anak saya umurnya 2 bulan, kedua anak saya 3 bulan, dan vaksin ketiga anak saya berusia 4 bulan. Apa masih bisa," tuturnya.
Tak jauh berbeda dengan Freya, salah seorang orangtua yang enggan disebutkan namanya mengaku sudah melakukan vaksin di RS Harapan Bunda sebanyak delapan kali.
"Anak saya sekarang sudah satu tahun 2 bulan, saya bayar sekali vaksin Rp900 ribu," katanya.
Dia pun mengaku selama vaksin di RS Harapan Bunda selalu membayar melalui kasir.
Lebih lanjut, dia pun menuturkan jika memang terbukti anaknya menggunakan vaksin palsu akan melakukan vaksin ulang.
"Saya mau vaksin ulang. Saya sudah koordinasi dengan teman saya yang dokter, katanya tidak apa umur anak saya divaksin ulang," katanya.
Sampai saat ini, masih banyak orangtua yang menunggu di RS Harapan Bunda. Mereka masih tidak puas dengan jawaban pihak rumah sakit yang belum mengetahui apakah anak mereka terkena vaksin palsu. (ase)