Isi Pertemuan Rahasia Ahok dengan Sekjen Golkar
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan secara rahasia tanpa diketahui media, Sekretaris Jenderal Partai Golongan Karya (Golkar), Idrus Marham telah menemuinya di Balai Kota DKI, Rabu, 13 Juli 2016.
Ahok mengatakan, dalam pertemuan itu, Idrus mewanti-wantinya supaya waspada terhadap isu Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) yang bakal diembuskan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
"Beliau (Idrus) cuma sampaikan kepada saya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya apa? Soal sekelompok, soal enggak bisa terima enggak seagama," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Kamis, 14 Juli 2016.
Ahok mengaku, tidak lantas khawatir setelah diwanti-wanti. Menurutnya, pihak yang memainkan isu SARA agar raihan suaranya di Pilkada menjadi kecil, lebih baik diacuhkan. "Kalau orang sudah rasis, kamu mau ngapain juga dia tetap rasis," ujar Ahok.
Ahok juga tidak khawatir jika isu SARA memang diembuskan agar dirinya tidak dipilih warga. Ahok beranggapan, sebagian besar warga Jakarta adalah kalangan terdidik. Mereka akan memilih calon gubernur secara obyektif, dengan melihat rekam jejak dan kemampuannya, bukan latar belakang suku dan agama. "Ngapain pusing saya bilang," ujar Ahok.
Dalam kesempatan itu, Ahok dan Idrus juga membahas kemungkinan Partai Golkar menjadi partai pengusung Ahok. Bentuk dukungan yang akan diberikan partai itu tentu akan berbeda jika Golkar, yang memiliki sembilan kursi di DPRD DKI, memutuskan mengusung.
Partai itu harus mencari rekanan koalisi agar syarat jumlah dukungan sebesar 22 kursi seperti ditentukan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 terpenuhi. "Dia mau bicara itu saja, (terkait) strategi," ujar Ahok. (ase)