Sebelum Kabur, Pencabul Anak Ditahan di Ruang Isolasi
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Anwar alias Rijal (26), tahanan yang kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat, sempat ditempatkan dalam ruang isolasi di rutan tersebut. Hal itu agar narapidana kasus pencabulan dan pembunuhan anak itu tidak diganggu rekan-rekannya sesama narapidana.
"Dia memang sendiri di dalam ruangan isolasi. Kasusnya pelecehan seks, sampai pembunuhan makanya kami pisahkan tempatnya karena khawatir diganggu oleh teman-teman yang lain," kata Kepala Kantor Wilayah DKI Jakarta Kementerian Hukum dan HAM Endang Sudirman ketika dihubungi VIVA.co.id, Selasa, 12 Juli 2016.
Menurut Endang, narapidana kasus kejahatan seksual, apalagi terhadap anak-anak bahkan sampai melakukan pembunuhan, memang harus ditempatkan sendiri. Sebab, para napi kasus lainnya sangat membenci predator anak seperti itu.
"Jadi kasus khusus seperti itu, memang hampir semua warga binaan itu tidak suka. Mereka tidak suka dengan perilakunya. Agar jangan sampai ada bully makanya kami pisahkan," ujarnya.
Seperti diberitakan, Anwar kabur dari Rutan Salemba Jakarta Pusat, Kamis, 7 Juli 2016. Anwar kabur dengan bantuan sang istri yang membawakannya baju gamis serta kerudung untuk menyamar.
Anwar merupakan napi kasus pencabulan dan pembunuhan terhadap AAP (12), bocah yang tewas di Hutan Perhutani, Jasinga, Bogor, Jawa Barat. Anwar sudah divonis hukuman seumur hidup.
Hingga kini polisi masih terus memburu Anwar. Sedangkan sang istri, Ade Irma, kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Ade terancam hukuman dua tahun delapan bulan penjara.
Napi Pemerkosa Pulang ke Rutan Salemba Setelah Sempat Kabur
Penyidik telah selesai memeriksa Anwar terkait kasus istrinya.
