Antisipasi Pendatang Baru, Depok Bakal Gelar Operasi Yustisi
- VIVA.co.id/M. Ali. Wafa
VIVA.co.id – Pemerintah Kota Depok menegaskan bakal melakukan operasi yustisi bagi para warga pendatang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penduduk yang meningkat setiap tahun di kota tersebut.
“Bukan tidak boleh ke Depok, namun jika tidak didukung keahlian yang cukup khawatir tidak bisa bersaing. Kami antisipasi yang seperti ini dengan pendataan di wilayah bersama Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil),” kata Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna, usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah sentra pelayanan di Kota Depok, Senin, 11 Juli 2016.
Dia mengemukakan, ada lonjakan jumlah penduduk di Kota Depok setiap tahun. Biasanya, angka itu meningkat usai libur Lebaran. “Pertambahan penduduk bisa tiga sampai dengan tujuh persen setiap tahunnya," ujarnya.
Pertambahan itu tak sebanding dengan data atau jumlah kelahiran yang ada di Kota Depok. "Ini berarti ada kejanggalan, salah satunya bisa karena adanya pendatang tadi. Yang kami atensi adalah pendatang yang menaruh harapan baru di Kota Depok. Kalau tidak siap jadi repot sendiri dan jadi beban pemerintah,” katanya.
Tak hanya membahas masalah pendatang, Pradi juga sempat menyampaikan hasil sidaknya ke sejumlah sentra pelayanan Pemerintah Kota Depok. Menurutnya, hasil sidak kali ini memuaskan sebab hanya sebagian kecil Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Depok yang belum masuk kerja usai libur Lebaran.
“Kalaupun ada yang tidak hadir hanya lima orang. Itupun karena cuti bersalin dan cuti tahunan maupun cuti sakit karena mau dioperasi,” ujarnya.
Terkait hal itu, Pradi bersyukur dan mengapresiasi penuh pada jajarannya di tiap wilayah. “Kami bersyukur karena semangat melayani masyarakat telah dilakukan rekan-rekan di sentra pelayanan," katanya.
Para pegawai di puskesmas misalnya. Mereka 24 jam melayani masyarakat selama lebaran dengan angka pasien 100 orang sampai 125 orang per hari. "Ini sangat luar biasa bagi saya, dan kami apresiasi itu.”