Djarot: Ada Orang Dalam Terlibat di Kasus Lahan Cengkareng
- VIVA.co.id/M. Ali. Wafa
VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, masalah pembelian lahan Cengkareng yang kini dicurigai melibatkan uang suap adalah hasil permainan orang luar dan dalam (dinas perumahan DKI).
"Ada keteledoran yang keterlaluan, bahkan mungkin keteledoran yang disengaja sehingga dicurigai ada permainan. Ada pihak yang bermain memanfaatkan keadaan ketika Pemprov kini memiliki kebijakan memperbanyak rumah susun dengan membeli lahan," kata Djarot yang ditemui di Stasiun Pasar Senen, Sabtu, 2 Juli 2016.
Mafia seperti ini, ujar Djarot, tidak hanya melibatkan orang luar tetapi juga orang dalam. Sebab oknum pasti mendapatkan data dari orang dalam. Mantan Wali Kota Blitar ini telah meminta kepada BPK, KPK dan Bareskrim untuk segera melakukan investigasi.
"Saat ini sedang diperiksa, diinvestigasi. Kami minta data ke BPK, KPK dan Bareskrim mengenai pihak-pihak yang terlibat. Sehingga siapa pun yang terlibat dihukum, karena proses seperti ini sering kali terjadi di DKI," ujar dia.
Pembelian lahan Cengkareng yang rencananya dijadikan lokasi pembangunan kompleks rumah susun sederhana sewa bermasalah setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menemukan lahan yang telanjur dibeli adalah milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI.
Dinas Perumahan melakukan pembelian pada bulan November 2015. Dana pembelian bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mencurigai gratifikasi sebagai bentuk pemulus pembelian lahan. Ahok telah meminta BPK mengaudit investigasi. Ahok juga mengatakan Pemerintah Provinsi DKI telah melapor kepada Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri untuk melakukan penyelidikan.