Rusuh Jakmania, Video 23 Menit Ungkap Pengeroyokan Polisi
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id – Pihak Kepolisian telah menetapkan 10 orang anggota Jakmania sebagai tersangka dalam kerusuhan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat 24 Juni 2016. Namun, polisi belum menangkap pengeroyok Brigadir Hanafi, anggota Brimob, yang menjadi korban dalam kerusuhan itu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengatakan, dari video rekaman closed circuit television (CCTV) berdurasi 23 menit yang diambil dari Gate VII SUGBK, terlihat Brigadir Hanafi dikeroyok banyak orang.
"Sebenarnya, kami sudah melihat video durasi 23 menit yang diambil dari Gate VII dan dianalisa banyak melibatkan massa. Pelaku banyak sekali, puluhan (orang)," kata Awi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis 30 Juni 2016.
Awi menuturkan, rekaman tersebut akan dievaluasi dan perlu waktu untuk itu, karena CCTV merekam dari jarak jauh. "Korban ini persis di depan Gate VII. Penonton turun, setiap yang turun itu ikut samperin dan aniaya. Bahkan, terakhir ada tiga pagar untuk pembatas tiket diangkat ditimpa kepada korban. Itu kelihatan sekali," ujarnya.
Mengenai kondisi Brigadi Hanafi saat ini, Awi menjelaskan, operasi mata kirinya telah dilakukan dua hari lalu. "Sudah dioperasi mata kirinya dan tak bisa diselamatkan. Saraf sudah rusak sudah mengering matanya, sehingga dengan berat hati diangkat," ujarnya. Â
Selanjutnya, untuk tulang tengkorak yang di sekitar mata dikontruksi, karena rusak dan terlihat bekas pemukulan akibat benda keras. Sedangkan kondisi mata sebelah kanan sementara ini dari scan menunjukkan hasil yang bagus.
Tindakan terhadap mata kanan akan dilakukan, setelah mata sebelah kiri sembuh lebih dulu. Kemudian, tengkorak kepala atas yang mengalami luka terbuka lebaran mesti diperbaiki. Bagian wajah pun perlu diperbaiki karena banyak luka. "Alhamdulillah, secara umum keadaan medis bagus dan stabil," ujar Awi.
Mengenai kelanjutan karir Brigadir Hanafi, Awi menuturkan, Biro Sumber Daya Manusia (SDM) yang menentukannya. "Nanti kami lihat. Tapi yang jelas, kami fokus pada penyembuhan yang bersangkutan," ujarnya. (asp)