Pengakuan Ibu Pembunuh Bayi di Mesin Cuci

Ilustrasi-Bayi
Sumber :
  • newsanchormom.blogspot.com

VIVA.co.id – Tim Buru Sergap (Buser) Polsek Sukmajaya mengungkap temuan mayat bayi yang dibuang di gerobak sampah, di Jalan Merdeka, Kampung Cipayung, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya dekat Unit Pengolahan Sampah (UPS), Senin 20 Juni 2016 lalu. Dari penyidikan ini terungkap pelaku tak lain adalah ibu kandung korban sendiri.

Pengasuh di Bima Aniaya Balita Hingga Tewas

Ironisnya lagi, aksi keji itu dilakukan Dede (34) hanya karena ia tidak ingin punya anak lagi. Pada wartawan, ibu muda ini mengaku sangat menyesali perbuatannya.

“Saya nyesel, Pak. Saya ngelakuinnya karena takut sama suami. Dia enggak mau punya anak lagi karena anak kita masih kecil. Yang paling kecil masih minum asi,” katanya saat ditemui di Mapolresta Depok, Rabu 29 Juni 2016.

Tata Penganiaya Balita di Daycare Ditahan dalam Kondisi Hamil, Jokowi Minta Maaf

Penyesalan Dede pun semakin menjadi lantaran ia selalu terbayang wajah anak yang dibunuhnya itu.

“Saya selalu kepikiran, kebayang-bayang. Saya benar-benar nyesel takut dosa,” katanya lirih dengan mata berkaca-kaca.

Dipicu Emosi, Ayah Tiri Aniaya Bayi 10 Bulan Hingga Tewas

Kronologi

Aksi pembunuhan ini, diyakini penyidik dilakukan secara terencana. Pelaku bahkan tega menghabisi nyawa bayi malang itu dengan tangannya sendiri. Ini bermula ketika Dede (pelaku) merasakan kontraksi diperutnya kemudian pelaku menuju kamar mandi dan melakulan persalinan seorang diri saat sang suami dan ketiga anaknya tidur pulas.

“Pelaku melihat bayi yang dilahirkannya perempuan dan selanjutnya bayi digendong dan dibersihkan. Karena bayi tersebut menangis dan takut terdengar oleh orang lain kemudian mulut dan hidung bayi dibekap dengan menggunakan tangan kanan pelaku. Kemudian bayi itu disiram menggunakan air ke arah muka hingga bayi diam dan tidak ada suara tangisannya (meninggal),” kata Kapolresta Depok, Ajun Komisaris Besar Harry Kurniawan.

Mengetahui bayinya tewas, kemudian ibu muda itu menaruh mayat anak bungsunya ini ke dalam plastik warna hitam dan diikat sebanyak dua kali. Karena takut diketahui oleh suami, selanjutnya mayat bayi yang sudah dibungkus itu disimpan dan di masukan ke dalam mesin cuci.

“Setelah mayat bayi dimasukkan ke dalam mesin cuci selanjutnya pelaku menuju ke kamar mandi untuk membersihkan bekas melahirkan. Senin sekitar pukul 11.30 wib, pelaku pada saat mengajak anak yang lainnya bermain melihat gerobak sampah yang berada di depan masjid. Kemudian pelaku kembali ke rumahnya dan mengambil bungkusan tersebut untuk dibuang ke gerobak sampah,” ucap Kapolres.

Pada petugas ibu muda ini pun mengakui, nekat menghabisi darah dagingnya sendiri karena takut pada sang suami yang pernah berkata tidak ingin punya anak lagi. Selain itu ia juga mengaku bingung mengurus anak karena kondisi ekonomi yang pas-pasan.

Sebab, sang suami hanyalah buruh serabutan. Sementara itu, tak hanya menetapkan Dede sebagai tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa gendongan bayi dan plastik hitam yang digunakan untuk membuang mayat anaknya sendiri.

“Jadi sesaat sebelum dibuang ke gerobak sampah, pelaku sempat memastikan dulu apakah anak sudahb tewas atau belum, barulah dia buang. Dugaan sementara aksi ini dipicu masalah ekonomi juga, sebab suami pelaku hanya buruh serabutan dan tak ingin punya anak lagi. Kasusnya akan kami dalami lagi,” ucap Kapolsek Sukmajaya, AKP Supriyadi.

Dan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku bakal diancam dengan pasal berlapis yakni jeratan pasal 338 tentang pembunuhan berencana dan undang-undang perlindungan anak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya