Djarot Akan Terapkan Uang Jaminan bagi Pendatang Baru

Ilustrasi pendatang baru Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat ingin menerapkan kembali kebijakan uang jaminan bagi pendatang baru. Kebijakan itu pernah diberlakukan saat zaman Gubernur DKI Ali Sadikin.

Anies Prediksi 71 Ribu Pendatang Baru Jakarta Setelah Lebaran

Hal itu dikemukakan Djarot untuk mengantisipasi kehadiran para pendatang baru ke Jakarta, usai lebaran nanti. Dengan uang jaminan itu, jika pendatang tersebut berbuat negatif maka akan dikembalikan ke kampung halamannya. "Kalau mereka datang ke Jakarta dengan niat baik tentu mereka tidak keberatan," ujarnya, Rabu, 29 Juni 2016.

Tak hanya itu. Untuk mengantisipasi urbanisasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan operasi bina kependudukan (Binduk) saat arus balik nanti. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) diminta tidak hanya melakukan Binduk di terminal maupun pelabuhan, tapi juga menyasar ke perumahan.

Bandung dan Bogor akan Diserbu Puluhan Ribu Pencari Kerja Usai Lebaran

"Jakarta memang kota terbuka bebas, tapi juga harus terkendali. Dukcapil harus masuk ke rumah-rumah, supaya ada rasa aman bagi warga Jakarta," katanya menambahkan.

Dia mengimbau kepada warga Jakarta agar tidak membawa sanak saudara ke Ibu Kota. Sebab, penduduk Jakarta telah melebihi jumlah ideal. Kedatangan pendatang baru akan menjadi beban, baik bagi pemerintah maupun sanak saudaranya.

Bappenas: Urbanisasi di RI Belum Optimal Dongkrak Ekonomi

"Kalau balik ke Jakarta jangan bawa temannya, saudaranya apalagi yang tidak punya keterampilan itu jadi penganguran. Itu jadi beban bagi masyarakat dan pemerintah."

(mus)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

DKI Tak Lagi Operasi Yustisi atas Pendatang Baru, ini Alasan Anies

"Kita kebijakannya adalah kesetaraan."

img_title
VIVA.co.id
12 Juni 2019