Siapa Berdusta Atas Kematian Jakmania di GBK?
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id – Kepolisian mengaku belum menemukan fakta soal kematian salah satu Jakmania, usai pertandingan Persija Jakarta melawan Persela Lamongan, Mei lalu.
Kepal Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, sampai saat ini, pihaknya masih telah melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian suporter bernama Muhammad Fahreza itu.
Tetapi, menurut Awi, Kepolisian tak juga bisa menemukan penyebab kematian Fahreza, selain akibat peristiwa kecelakaan lalu lintas.
"Fakta itu yang sampai sekarang belum kita temukan, apakah antarsuporter itu kita tidak tahu," kata Awi, Selasa 28 Juni 2016.
Menurut Awi, dari hasil penyelidikan, tidak ditemukan adanya pemukulan dari petugas Kepolisian kepada Fahreza di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK).
"Kalau memang ada perkelahian, atau pemukulan, kemudian dituduhkan polisi pakai bambu, ya kita tidak ada pakai bambu. Kita semua terkendali kok pakai tameng, tameng tongka,t setelah kejadian rusuh anggota sesaat langsung dikumpulkan persiapan Dalmas (pengendali massa) langsung pakai pakaian Dalmas," ujar Awi.
Awi mempertenyakan, sebenarnya, siapakah yang telah berbohong dalam kasus kematian Muhammad Fahreza. "Sebenarnya yang dusta siapa, kalau memang ada suporter Jakmania yang klaim pembunuhan? Kami sampai sekarang, belum menemukan pembunuhan itu kalau faktanya belum terungkap, ya kita sampaikan," katanya.
Remaja berusia 16 tahun itu tewas, karena dipukuli saat akan memasuki stadion untuk menyaksikan laga antara Persija melawan Persela Lamongan, Jumat 13 Mei 2016.
Soleh, kakak pertama almarhum menceritakan detik-detik pemukulan hingga tewasnya Fahreza. Menurutnya, saat itu, Fahreza datang ke stadion yang menjadi kandang sementara Persija, bersama kakak keduanya Yatna.
Saat akan memasuki pintu menuju ke dalam stadion, Yatna tak menemukan adiknya itu. Memang menurut Soleh, Fahreza berjalan di belakang Yatna.
Yatna berusaha mencari sang adik, tetapi dari kejauhan, Yatna melihat adiknya sedang dipukuli petugas Kepolisian dari Polda Metro Jaya.
"Iya, jadi dia (Muhammad Fahreza), nonton sama adik saya yang kedua, pas mau masuk itu, dia ada di belakang, tiba- tiba hilang. Adik saya namanya Yatna, dia melihat ternyata adiknya sedang dipukuli polisi," ujar Soleh, Minggu 15 Mei 2016.
Seperti diketahui, kematian Fahreza diduga sebagai salah satu kemarahan Jakmania dalam bentrokan dengan aparat kepolisian di GBK dalam laga Persija melawan Sriwijaya FC, Jumat pekan lalu. Jakmania menginginkan kasus kematian Fahreza diungkap tuntas, meskipun Kepolisian menyatakan Fahreza tewas bukan karena pemukulan petugas Kepolisian.
(asp)