Gagalkan Aksi Warga Hadang Ahok, Ini Strategi Polisi
- VIVA.co.id/Reza Fajri
VIVA.co.id – Peresmian ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Penjaringa Indah tahap II, Jalan Wacung, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis 23 Juni 2016, oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, sempat diwarnai kericuhan.
Masyarakat yang kontra akan kebijakan pemerintah mantan Bupati Belitung Timur ini kesal, lantaran dikelabui pihak kepolisian di lokasi.
"Jadi begini, sekitar pukul 16.30 WIB, beliau (Ahok) tiba di Jalan Wacung RW 16. Istilahnya, sebagai contoh, warga menyangka Ahok masuk melalui pintu A, ternyata kita arahkan rombongan (Pemprov) masuk ke pintu B,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Daniel Bolly Tifaona.
Lalu, warga mencoba mengerubungi pintu B itu, tetapi tak berhasil karena polisi membentuk pagar betis dengan tameng dan senjata lengkap.
Bolly mengatakan, warga massa kumpulan anti Ahok ini pun semakin dongkol saat usai peresmian RPTRA Penjaringan Indah tahap II.
"Nah, ketika peresmian RPTRA usai sekitar 17.45 WIB masyarakat kita kelabui lagi. Masyarakat awalnya menyangka kalau Ahok akan keluar dari pintu B. Namun, ternyata Ahok keluar dari pintu A. Nah, warga semakin kesal dengan kami karena secara terus menerus kami hadang," jelas. Bolly.
Diakui Bolly, mobil yang ditumpangi Ahok nyaris menjadi bulanan warga. Warga, jelas Bolly, berupaya memukul dan menimpuk mobil rombongan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dengan batang kayu, besi, bambu, hingga batu.
"Namun, mobil rombongan berhasil kabur menghindari amukan massa dengan bantuan kami menghadang mereka yang mencoba merusak mobil rombongan," katanya.