PDIP Bukan Partai Penakut, Tegas Djarot
- VIVA.co.id/Irwandi Arsyad
VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, terpaksa membatalkan sejumlah agenda kerjanya pada Selasa kemarin. Djarot, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, saat itu dipanggil Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dalam rangka persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
Namun, Djarot membantah pertemuan itu membahas penentuan bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari PDI Perjuangan. "Tidak (ada penentuan nama). Kita rapat koordinasi dengan seluruh DPD se-Indonesia. Untuk persiapan pemenangan Pilkada 2017, sambil mengevaluasi potensi, pemetaan, dari 102 daerah. Jadi tidak secara khusus (Jakarta)," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Rabu, 22 Juni 2016.
Menurut dia, PDI Perjuangan mulai melakukan pemetaan menghadapi Pilkada 2017. Dia mengklaim, partainya mempunyai modal dasar yaitu, semangat dan solidaritas untuk menghapi Pilkada 2017.
Sejarah panjang PDI Perjuangan yang kerap jatuh bangun, dihajar lawan politik, dan 10 tahun berada di luar kekuasaan disebut menjadi bukti.
"Jangankan di DKI yang punya 28 kursi (DPRD), kadang yang di kursinya sedikit saja kita semangat," katanya.
Ketika pemetaan Pilkada telah dilakukan, menurut Djarot, daerah yang tidak menyelenggarakan akan membantu daerah lainnya. Yang pasti, kata Djarot, PDI Perjuangan akan membuktikan eksistensi partai politik sebagai salah satu pilar demokrasi yang dibangun di Indonesia.
"Makanya perlu disampaikan bahwa PDI Perjuangan bukan partai penakut, apalagi menghadapi pimpinan kepala daerah," ujar dia.
(ren)