Pembangunan Velodrome Rawamangun Akan Telan Rp400 Miliar
- Istimewa
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, meminta PT. Jakarta Propertindo melakukan pembangunan ulang Stadion Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, menjadi berstandar olimpiade.
Pembangunan ulang stadion balap sepeda itu, kata Ahok, tidak semata-mata dilakukan untuk menyediakan arena perlombaan balap sepeda Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta.
"Saya ditanya, Velodrome mau dibangun asal siap untuk Asian Games atau bagus permanen? Saya tanya, balap sepeda diperlombakan juga tidak untuk olimpiade? Kalau iya, saya mau Velodrome berstandar internasional seterusnya," ujar Ahok di Auditorium Velodrome, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu, 22 Juni 2016.
Alasan Ahok, usai Asian Games selesai diselenggarakan, Stadion Velodrome masih bisa menjadi tempat atlet-atlet balap sepeda Indonesia berlatih. Di negeri sendiri, mereka bisa merasakan sarana latihan yang berstandar internasional.
Ahok tak mau saat atlet balap sepeda Indonesia, misalnya, mengikuti olimpiade, mereka malah tak menunjukkan performa optimal saat bertanding di stadion velodrome di negara yang menyelenggarakan olimpiade. Alih-alih fokus bertanding, perhatian mereka teralihkan oleh megahnya stadion velodrome di sana.
"Saya khawatir atlet kita ke sana, selama seminggu mereka malah terkagum-kagum lihat kompleks velodrome-nya," ujar Ahok.
Pembangunan ulang Stadion Velodrome Rawamangun menjadi satu dari tiga proyek utama yang dikerjakan Jakpro, Badan Usaha Milik DKI, untuk mempersiapkan Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games. Proyek lainnya adalah kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) Jakarta dan renovasi arena pacuan kuda Pulo Mas.
Pembangunan ulang Stadion Velodrome diperkirakan menghabiskan dana US$40 juta atau sekitar Rp400 miliar lebih. Jakpro menggandeng kontraktor internasional, ES Global, untuk melakukan pembangunan. Pembangunan, juga diawasi federasi olah raga balap sepeda internasional, Union Cycliste Internationale (UCI).
"Kita nantinya akan memiliki stadion velodrome tercantik di ASEAN," ujar Dirut Jakpro Satya Heragandhi.
Pembangunan telah berlangsung sejak bulan Mei 2016 dan terus berlanjut hingga bulan Februari 2018. Selama jeda waktu antara bulan Februari hingga Agustus 2018 (pelaksanaan Asian Games), Velodrome akan diuji coba menyelenggarakan pertandingan-pertandingan bertaraf internasional.
Stadion Velodrome setelah selesai dibangun memiliki luas total 13.858 meter persegi dengan kapasitas penonton 3.000 orang, panjang lintasan 250 meter dan lebar 5,5 meter. (ase)