Ibu Bayi Kembar Diikat Saat Sesar, Ini Kata RSHJ
- Anwar Sadat
VIVA.co.id – Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ) menegaskan tak melakukan pelanggaran prosedur, terkait dugaan hilangnya satu bayi kembar Raudiah Elva Ningsuh, usai persalinan di rumah sakit tersebut.
Ketua Dewan Pengawas RSHJ, Hermawan Saputra mengatakan, telah melakukan proses persalinan sesuai prosedur.
"Semua yang kita lakukan sudah sesuai prosedur," ujar Hermawan kepada VIVA.co.id, Selasa 21 Juni 2016
Sementara itu, terkat beredarnya kabar Raudiah diikat saat persalinan, dan diperdengarkan musik, pihaknya tak mau berkomentar lebih jauh. Karena, untuk menjelaskan hal tersebut merupakan kewenangan dari dokter.
"Tidak benar, itu tanyakan kepada IDI (Ikatan Dokter Indonesia), karena itu menyangkut prosedur medis. Tanyakan kepada IDI, apakah memang seperti itu atau bagaimana, nanti akan dijelaskan oleh IDI. Karena, itu kan menyangkut kewenangan profesi," kata Hermawan
Pihak RSHJ pun mengatakan, tidak melarang keluarga untuk menemani proses persalinan Raudiah. Namun, menurutnya, ada beberapa ruangan yang tidak dapat dimasuki oleh sembarangan orang.
"Oh tidak ada (pelarangan keluarga), bahkan keluarganya kami terima baik-baik. Justru dalam proses seperti persalinan, keluarga dipersilahkan untuk mendampingi. Tetapi, memang ada hal-hal yang tidak bisa dimasuki oleh keluarga, atau sembarang orang, seperti misalnya ruang operasi. Karena dalam ruang operasi itu steril, mengenai prosedur medisnya nanti bisa ditanya ke IDI, supaya orang profesional yang nanti menjelaskan," kata dia.
Pihaknya juga mengatakan, sejauh ini belum mengambil tindakan apapun terhadap para pegawainya. Karena dalam kasus ini, memang tidak ada kesalahan yang dibuat oleh karyawan, bidan maupun dokter RSHJ.
"Sejauh ini, kami belum lakukan apapun terhadap karyawan kami. Oleh karena, apa hal yang akan dipermasalahkan, atau kami indikasikan," ujarnya.
Berikutnya, pengakuan ibu bayi kembar...
***
Pengakuan Ibu bayi kembar
Raudiah menjelaskan, saat dia dimasukkan ke ruang bedah, anehnya di dalam ruangan terdengar suara musik sangat keras. "Saat masuk itu, nyetel musik kencang, lagunya Glenn Fredly salah satunya," ujarnya.
Saat operasi mulai berjalan, Raudiah dalam kondisi sadar dan bisa melihat, serta mendengar apapun yang terjadi di sekitarnya. Tetapi, usai operasi dilakukan, ia tak mendengar suara tangisan bayi.
"Dibius lokal, saya masih bisa lihat dan bisa mendengar. Tetapi, waktu itu enggak mendengar tangisan bayi. Jadi, waktu bersalin juga saya ditutup kain putih dan kain warna hijau. Jadi, enggak bisa melihat bayinya. Tangan juga diikat," katanya.
Saat itu, ia hanya seorang diri menjalani operasi sesar. Karena, tim medis melarangnya untuk didampingi siapa pun, termasuk suaminya. "Karena, saat itu suami tidak boleh masuk kata pihak rumah sakit," katanya.
Usai operasi, dokter menyatakan, Raudiah hanya punya satu bayi. Raudiah terkejut dengan jawaban itu. Ia pun berusaha mempertanyakannya. Tetapi, pada saat itu, justru ia mendapat jawaban yang kurang pantas dari seorang asisten dokter.
"Pas saya tanya, salah satu asisten dokter malah marah-marah sama saya dan memaki saya. Saya tidak bisa buat apa-apa, karena saat itu, saya juga takut karena perut saya masih dijahit sama dia. Akhirnya, seorang perawat laki-laki menghampiri saya dan menenangkan saya," kata Raudiah.
Raudiah mengaku sangat sedih, karena dia telah menyiapkan dua nama untuk bayinya yakni Callyta Yuzira Silva dan Callya Razeena Kivah. Namun, hanya Callyta yang ia terima. (asp)