Heboh, Meme Kocak Nonton Habiburokhman Terjun dari Monas
- Twiiter
VIVA.co.id – Hingga hari ini, Selasa, 21 Juni 2016, gelombang desakan menagih janji Kepala Bidang Advokasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Habiburokhman, untuk terjun dari puncak tugu Monumen Nasional (Monas) masih terus berlangsung di berbagai media sosial.
Tak hanya kicauan berisi kalimat menagih dan sindiran saja yang terus bermunculan, kali ini juga mulai ramai berbagai gambar dan foto alias meme kocak tentang aksi terjun dari puncak tugu Monas itu.
Seperti gambar yang satu ini. Dalam gambar yang beredar di Twitter, dicontohkan bagaimana sosok Habiburokhman dengan wajah lugu, tengah berusaha memanjat tugu monumen yang memiliki ketinggian 132 meter (433 kaki).
Aksi terjun dari tugu Monas itu disebutkan akan ditayangkan secara langsung oleh hampir seluruh televisi swasta yang mengudara di Ibu Kota.
Siaran Langsung media nasional @habiburokhman #TerjunDariMonaspic.twitter.com/y9UyZqnXy9 @BHD_58
— #CAGUB_GATOT (@despar54) 21 Juni 2016
Tak hanya itu. Lebih kocak lagi, ada juga meme yang memuat ilustrasi harga tiket nonton bareng aksi terjun dari puncak Monas yang akan dilakukan Habiburokhman. Aksi itu diberi judul 'Atraksi The Jump'. Harga tiket menonton aksi ini beragam, dari harga kelas VIP Rp500 ribu, kelas trotoar Rp150 ribu hingga harga kelas kambing Rp50.
@habiburokhman hahahah trotoar aja bayar. pic.twitter.com/ElSLaa3Vdk
— halimsujanto (@halimsujanto) 21 Juni 2016
Seperti diketahui, Habiburokhman melontarkan janji terjun dari Monas dengan kalimat, "Saya berani terjun dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon".
Habiburokhman sempat berkicau dan menyatakan sejuta KTP yang dikumpulkan Teman Ahok hanya klaim semata. Tapi, kicauan Habiburokhman itu hilang dari akun Twitternya dan diduga telah sengaja dihapus.
Seperti diketahui, jumlah fotokopi KTP dukungan untuk Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dihimpun relawan Teman Ahok sudah mencapai satu juta KTP pada Minggu petang, 19 Juni 2016. Dengan jumlah itu, sudah cukup untuk memajukan Ahok sebagai calon perorangan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. (ase)