Ditagih Janji Terjun dari Monas, Habiburokhman 'Ngeles'
- Antara/ Fanny Octavianus
VIVA.co.id – Masih ingat dengan pernyataan politikus Gerindra Habiburokhman yang pernah sesumbar berani terjun dari Monumen Nasional (Monas) jika Ahok mampu mengumpulkan KTP untuk memenuhi syarat maju independen?
Nampaknya janji Habiburokhman terjun dari Monas itu akan ditagih. Pasalnya, Teman Ahok, relawan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah berhasil mengumpulkan satu juta KTP.
Hingga Minggu petang, 19 Juni 2016, jumlah KTP untuk Ahok yang telah dihimpun oleh relawan Teman Ahok mencapai 1.024.632 KTP.
Melalui akun Twitternya, Habiburokhman tidak lantas percaya klaim Teman Ahok yang berhasil mengumpulkan 1 juta KTP untuk pencalonan Ahok.
"Klaim 1 jt KTP tersebut sangat tidak dapat dipercaya karena satu-satunya pihak yang menghitung, menverifikasi dan mengklaim hanyalah Teman Ahok sendiri," kata Habib melalui akun Twitternya @habiburokhman, Minggu, 19 Juni 2016.
Habib yang juga Kepala Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra meragukan kredibilitas Teman Ahok sebagai pendukung pencalonan Basuki Tjahaja Purnama. Keraguan itu terkait dengan tuduhan aliran dana Rp30 miliar yang diduga diterima Teman Ahok dari pengembang reklamasi.
"Saya menganggap klaim tersebut tak lebih dari psywar politik murahan hanya untuk mengangkat popularitas Ahok yg banyak dibenci rakyat," tulis dia.
Habib meniai klaim 1 juta KTP justru kontradiktif dengan sikap yang ditunjukkan Ahok selama ini. Menurutnya, Ahok terlihat masih 'ngarep' dengan dukungan partai politik.
Selain itu, Teman Ahok juga khawatir ketika Undang-Undang Pilkada yang baru menetapkan bahwa metode verifikasi dilakukan dengan sensus atau pengecekan satu persatu. Bahkan, Teman Ahok berencana uji materi UU Pilkada.
"Melihat gelagatnya saya curiga pasti ada masalah besar dalam pengumpulan KTP tersebut, mungkin saja terjadi manipulasi selama pengumpulan KTP," klaimnya.
Indikasi lain soal ketidakbenaran 1 juta KTP lanjut Habib, adalah sampai saat ini Tean Ahok tidak berani deklarasi pencalonan Ahok lewat jalur independen.
"Saya sarankan kepada Ahok agar jangan menghabiskan energi soal KTP tersebut, sebab saya khawatir dalam waktu dekat dia bisa menjadi tersangka dalam kasus retribusi tambahan reklamasi. Rompi Orange yang saya siapkan u Ahok masih ada di mobil saya dan setiap saat siap saya antar ke KPK kalau Ahok jadi tsk," ungkapnya.