Survei Sebut Elektabilitas Ahok Ungguli Calon Lain
- VIVA.co.id/Filzah Adini Lubis
VIVA.co.id – Manilka Research and Consulting melakukan survei menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Dalam survei tersebut, nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih berada di urutan nomor satu dalam elektabilitas dan mengungguli para pesaingnya.
Manilka melakukan survei elektabilitas top of mind dan menemukan Ahok berada di urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 49,3 persen.
"Tetap saja Pak Ahok sebagai Gubernur saat ini, unggul (elektabilitas). Elektabilitas Pak Ahok masih nomor satu," kata Managing Director Manilka, Herzaky Mahendra Putra di Jakarta Pusat, Minggu, 19 Juni 2016.
Elektabilitas Ahok jauh mengungguli pesaing lainnya, seperti Ridwan Kamil sebesar 9,3 persen di posisi kedua, Yusril Ihza Mahendra sebesar 6,8 persen, Yusuf Mansur sebesar 6,5 persen dan Tri Rismaharini sebesar 6 persen.
Sisanya, Abraham Lunggana 3,3 persen, Sandiaga S Uno 2,5 persen, Biem Benyamin 1,7 persen, Adhyaksa Dault 0,8 persen, Nachrowi Ramli 0,7 persen, Moeldoko 0,5 persen, Djarot Saiful Hidayat 0,5 persen, Sjafrie Sjamsoeddin dan Agus Harimurti 0,3 persen, Hary Tanoesoedibjo 0,2 persen, Boy Sadikin 0,2 peraen, Yoyok Riyo Sudibyo 0,2 persen, Prasetyo Edi 0,2 persen.
"Kemudian ada sebanyak 10,7 persen responden menjawab belum memutuskan atau rahasia," ujarnya.
Untuk kriteria calon Gubernur DKI, Manilka juga melakukan jajak pendapat dan hasilnya sebesar 33,3 persen memilih gubernur yang merakyat. Lalu kriteria jujur dan bersih sebesar 31,8 persen, tegas sebesar 9,5 persen, menegakkan hukum 7,5 persen, menjadi tauladan 3,5 persen, mengedepankan norma hukum dan sosial 2,3 persen, berwibawa 2,2 persen.
Sementara yang menginginkan mengutamakan dialog 1,8 persen, cerdas sebesar 1,8 persen, menghargai orang lain 1,5 persen, religius 1,5 persen, mengelola birokrat dengan baik 1,2 persen, berpengalaman 0,7 persen, rendah hati sebesar 0,5 persen, sederhana 0,2 persen dan lainnya sebesar 0,7 persen.
Pengumpulan data dalam survei ini dilakukan pada 2-7 Juni 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan satu kepulauan. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error kurang lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.