Kejanggalan atas Misteri 'Hilangnya Bayi Kembar' di RSHJ

Hasil Ultrasonografi atau USG Raudiah Elva Ningsih dari RSUD Budhi Asih.
Sumber :
  • Anwar Sadat

VIVA.co.id – Misteri hilangnya satu dari dua bayi kembar di Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ) Cakung, Jakarta Timur, masih terus diupayakan terungkap.

Mpok Alpa Melahirkan Bayi Kembar, Diberi Nama Raffi Ahmad dan Raffa Ahmad

Pihak RSHJ membantah salah satu dari dua bayi kembar putri dari Raudiah Elva Ningsih, hilang usai menjalani operasi persalinan. Menurut RSHJ, Raudiah memang tidak mengandung bayi kembar. Tetapi hanya bayi tunggal.

Bahkan, hasil Ultrasonografi (USG) yang dilakukan di RSUD Pasar Rebo, dan Puskesmas Jati Padang, Pasar Minggu, yang mengatakan, Raudiah mengandung kembar menurut pihak rumah sakit tidak dapat dipercaya 100 persen.

Pemerintah Korea Beri Hadiah Rp1,9 Miliar untuk Pasangan yang Lahirkan Anak Kembar Lima

Namun, hal tersebut sangatlah janggal. Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Tienke Margaretha mengatakan, semestinya hasil USG merupakan hasil yang cukup akurat. Terlebih hasil jika dilakukan di usia kandungan yang sudah cukup lama.

"Seharusnya enggak bisa salah dong, makanya nanti akan kita lihat di usia kandungan berapa," ujar Tienke di RSHJ, Jumat, 17 Juni 2016.

UNICEF Kecam Keras Serangan Udara Israel Tewaskan Bayi Kembar dan Ibunya di Gaza

Meski demikian, dalam kasus ini Dinkes DKI masih enggan berkomentar lebih jauh. Karena ada dokter spesialis yang lebih memahami terkait hasil USG. “Jangan saya yang jawab, itu nanti biar dokter Spesialis OG yang menjelaskan," katanya.

Terkait ada atau tidaknya pelanggaran di Rumah sakit tersebut, Tienke belum mampu mengatakan. Karena, pihaknya juga masih melakukan pengecekan lebih dalam kepada pihak-pihak terkait.

"Temuan pelanggaran belum, kita lagi mau cek nih. Karena tadi kan belum pada bisa dikonfirmasi," ujarnya.

Selanjutnya... Ikatan Dokter Heran...

Ikatan Dokter Heran

Foto: Suasana di RSHJ

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Jakarta Timur menyatakan, kasus hilangnya satu dari dua bayi yang telah dinyatakan kembar melalui USG RSHJ, merupakan temuan baru. Karena, belum pernah terjadi kasus seperti ini di Indonesia.

"Saya belum pernah dengar soal itu (USG anak kembar tetapi saat lahiran hanya 1)," ujar Ketua BHP 2 A, IDI  Jakarta Timur, Huntal Napoleon.

Tapi, IDI belum bisa memastikan apa sebenarnya yang terjadi dalam kasus hilangnya bayi kembar dalam kasus persalinan Raudiah Elva Ningsih di RSHJ itu.

Menurut Huntal, untuk menemukan titik terang terkait kasus dugaan hilangnya bayi kembar itu, pihaknya masih melakukan audit medis. Apalagi, mengingat permasalahan ini baru diketahui setelah marak diberitakan di media massa. "Kita akan lakukan secepatnya karena butuh waktu jadi tidak bisa pastikan," kata dia.

Selanjutnya... Kronologi Hilangnya Bayi...

Kronologi Hilangnya Bayi

Foto: Surat keterangan kembar.

Kasus hilangnya salah satu bayi putri Raudiah Elva terungkap setelah keluarga mengadu ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).

Dalam aduannya, Raudiah menceritakan, ia kehilangan salah satu bayi perempuan kembarnya pada awal bulan Mei 2016. Saat itu, Raudiah melakukan proses persalinan secara sesar di RSHJ. Raudiah masuk ruang operasi dan ditangani lima tim medis termasuk dokter.

"Saya kemudian mulai proses persalinan, Namun, setelah selesai, saya kaget karena hanya menerima satu bayi. Saya tanya ke mana salah satu bayi saya," kata Raudiah, di kantor Komnas PA, baru-baru ini.

Dia sangat sedih karena dia telah menyiapkan dua nama untuk bayinya yakni Callyta Yuzira Silva dan Callya Razeena Kivah. Namun, hanya Callyta yang ia terima. Tim dokter menyatakan, Raudiah hanya punya satu bayi. Raudiah masih gelisah dengan jawaban itu. Tapi, pada saat itu justru ia mendapat jawaban yang kurang pantas dari seorang asisten dokter.

"Pas saya tanya, salah satu asisten dokter malah marah-marah sama saya dan memaki saya. Saya tidak bisa buat apa-apa karena saat itu, saya juga takut karena perut saya masih dijahit sama dia, akhirnya seorang perawat laki-laki menghampiri saya dan menenangkan saya," kata Raudiah.

Kehilangan satu bayinya membuat Raudiah merasa sangat gelisah. Karena, hasil USG Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu, 5 Januari 2016 menyatakan, ia berstatus hamil dengan bayi kembar atau gemeli. Hal itu pun dikuatkan dengan hasil USG di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budi Asih, Cawang, Jakarta Timur tanggal 22 Maret 2016, yang menyatakan hal yang sama.

"Bahkan Dalam surat (pengantar) yang dikeluarkan dari RSHJ sendiri juga menyatakan hal kalau saya gemeli," kata dia.

Selanjutnya... Musik Keras Saat Operasi...

Musik Keras Saat Operasi

Foto: Pihak RSHJ konferensi pers soal bayi kembar hilang

Menurut Raudiah,  dia mulai menjalani perawatan sebelum bersalin sejak 7 Mei 2016. Sedangkan proses persalinan baru dilakukan besoknya, 8 Mei 2016, melalui operasi sesar.

Namun, ada hal yang aneh ketika Raudiah masuk ke dalam ruangan operasi. Saat itu, tim dokter menyalakan alat musik yang memperdengarkan sebuah lagu yang dinyanyikan Glenn Fredly.

Raudiah sempat bingung dengan suasana di dalam operasi yang menurutnya sangat bising. Karena, suara alat musik dinyalakan sangat keras. "Saat akan masuk ruang operasi saya dengar lagu Gleen Gredly," kata Raudiah.

Karena tak lama lagi akan menjalani operasi, Raudiah akhirnya berpikir positif dengan suara bising itu. Ia menduga, suara musik itu sengaja diperdengarkan untuk menenangkan dirinya. "Sangat kencang sekali, saya juga heran. Tapi saya duga untuk menenangkan diri," kata dia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya