Bayi Kembar Hilang, Dinkes DKI Tak Mau Berspekulasi
- Anwar Sadat
VIVA.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta membenarkan korban kehilangan bayi, Raudiah Elva Ningsih, membawa surat pengantar hasil USG bayi kembar atau gemeli dari dua lembaga kesehatan, saat akan melakukan persalinan di Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ), Cakung, Jakarta Timur.
Dinkes mengatakan sebelum persalinan, Raudiah membawa surat bayi kembar dari Puskemas Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dan Rumah Sakit (RS) Budi Asih, Jakarta Timur.
"Memang pada gambar yang saya dapat, di situ tertulis gemeli, artinya bayinya memang ada dua. Namun masalah ini belum bisa jawab secara jelas karena masih akan diaudit medis oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Jakarta Timur," kata Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto, di kantornya, Jumat 17 Juni 2016.
Koesmedi mengatakan Dinkes DKI belum bisa bicara banyak, apakah dalam kasus tersebut RSHJ benar melakukan kesalahan atau tidak.
"Saya belum bisa klarifikasi jauh, tapi secara administrasi secara benar. Dokter sudah ada izinnya dan rumah sakit izinnya juga ada. Tinggal nanti kita audit. Kenapa USG tadinya dua kenapa pas dilakukan dopler (alat untuk deteksi detak jantung janin di dalam kandungan sang ibu) hanya satu dan dilahirkan satu," jelasnya.
Koesmedi menuturkan, dalam pemeriksaan dopler di RSHJ, dokter yang menolong proses persalinan Raudiah menyatakan memang buah hati Raudiah hanya satu bukan gemeli (kembar). Proses penanganan di RSHJ, kata Koesmedi, secara prosedural sudah masuk dengan benar, termasuk penindakan dopler.
"Kemudian dilakukan tindakan, karena letak bayinya tidak pada posisi yang benar, akhirnya dilakukan seksio (sesar). Anaknya benar memang satu, dan itu sudah dijelaskan pada keluarga pasien. Pada waktu itu tidak ada masalah, keluarga pasien pun pulang," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Raudiah mengadukan kasus dugaan hilangnya satu dari dua bayi kembarnya ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Rabu, 15 Juni 2016.
Raudiah yang punya bukti hasil pemeriksaan USG dari Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu, USG Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budi Asih, termasuk RSHJ, menyatakan ia hamil 'gemeli' (kembar). Tapi, setelah operasi sesar, ia kaget karena hanya menerima satu bayi.
Kepada Raudiah, RSHJ menyatakan memang dia hanya punya satu bayi. Namun, saat mencoba bertanya, Raudiah mengaku dimarahi dan dimaki salah satu asisten dokter.
Raudiah merasa dokter dan pejabat rumah sakit malah mengancam akan menuntut balik bila membawa masalah tersebut ke hukum. Kini, Raudiah mendapat pendampingan atas kasusnya dari Komnas PA.
(ren)