Ahok Sebut Kembali Digoyang Setelah Isu Sumber Waras Gagal
- VIVA.co.id/Filzah Adini Lubis
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyebutkan, dia kembali diserang secara politik dengan tuduhan ada pengalihan dana kontribusi tambahan pengembang reklamasi untuk pemerintah ke Teman Ahok, komunitas relawan pendukungnya.
Dia menduga, isu itu dihembuskan lantaran dalam kasus dugaan korupsi pembelian sebagian lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras disimpulkan tak ada pelanggaran hukum. "Ini bisa jadi permainan politik," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Kamis, 16 Juni 2016.
Meski demikian, Ahok percaya diri. Dia yakin, serangan politik baru itu tidak akan berhasil menumbangkannya. Ahok percaya diri setelah upaya melekatkan citra negatif kepada dia dalam kasus RS Sumber Waras gagal.
Menurut Ahok, banyak isu dihembuskan sepanjang dia berkiprah di bidang politik, sejak menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur, Komisi II DPR RI, Wakil Gubernur DKI, hingga saat ini menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namun, isu itu tidak pernah berhasil menghambat dia meraih ambisi politik selanjutnya. "Orang kan (menilai) karakter," ujar Ahok.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR RI, Junimart Girsang, melontarkan pertanyaan kepada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di kompleks Gedung DPR, Rabu, 15 Juni 2016.
Junimart, yang merupakan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), bertanya apakah KPK mengetahui tentang adanya dugaan aliran dana kontribusi tambahan pengembang reklamasi ke Teman Ahok saat menyelidiki dugaan suap proyek itu.
Menurut Junimart, dia sekadar menerima informasi dan hanya ingin mengetahui apa KPK menyelidiki juga hal itu. "Ada informasi yang saya dapatkan tentang uang Rp30 miliar dari pengembang reklamasi untuk Teman Ahok melalui Sunny (Sunny Tanuwidjaja, staf pribadi Ahok) dan Cyrus (Cyrus Network)," ujar Junimart.