Muncul Gerakan Cuti Kerja Demi Ahok
- Filzah Adini Lubis - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan dirinya semakin yakin, tetap menggunakan jalur perorangan alias jalur independen di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Ahok semakin yakin maju melalui dukungan foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga Jakarta, setelah mendapatkan informasi, pendukung yang telah menyerahkan KTP, rela cuti atau tidak masuk kerja demi dukungannya dapat diverifikasi faktual oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat kelurahan.
"Sekarang lagi ada gerakan (pendukung) mau cuti di hari biasa untuk datang ke (kantor) PPS untuk mendaftar. Jadi sebelum diperiksa (diverifikasi ke rumah), mereka mau daftar dulu. Mereka mau langsung datang (ke kantor PPS). Nah sekarang kalau kayak begitu bagaimana?" ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Kamis, 9 Juni 2016.
Gerakan itu, muncul setelah syarat verifikasi faktual untuk dukungan kepada calon perseorangan ramai menjadi perbincangan. Revisi Undang-undang nomor 8 Tahun 2015 yang akan menjadi dasar hukum Pilkada serentak 2015, mencantumkan aturan itu. Revisi undang-undang baru disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada Kamis, 2 Juni 2016.
Pasal 48 mengatur verifikasi faktual paling lambat dilakukan 28 hari sebelum waktu pendaftaran pasangan calon dimulai. Verifikasi faktual dilakukan dalam jangka waktu 14 hari setelah pasangan calon perorangan menyerahkan syarat dukungannya ke PPS. Bila saat diverifikasi pendukung tak dapat ditemui, pasangan calon diberi waktu tiga hari untuk mendatangkan langsung pendukungnya ke kantor PPS untuk diverifikasi. Bila verifikasi gagal, maka dukungan yang sebelumnya telah diserahkan menjadi dianggap tidak sah.
Ahok mengatakan, munculnya gerakan itu membuatnya semakin tidak mungkin menerima pinangan partai politik menjelang pendaftaran pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). Sekalipun kemungkinan itu semakin menguat setelah dirinya dilaporkan begitu akrab dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarno Putri dalam kesempatan peringatan haul Taufiq Kiemas kemarin malam.
PDI-P adalah partai politik yang sebelumnya membuka kesempatan lebar untuk mengusung Ahok di Pilkada DKI 2017, saat Ahok belum memutuskan memanfaatkan adanya gerakan pengumpulan dukungan oleh Teman Ahok agar dirinya maju dari jalur independen.
"Saya enggak mungkin ninggalin Teman Ahok. Sesuatu yang bisa bikin kecewa berat," ujar Ahok.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id di situs resmi relawan Teman Ahok. Saat ini dukungan foto kopi KTP untuk Ahok sudah mendekati satu juta KTP, yakni mencapai 950.929 foto kopi KTP.
Sementara di media sosial dan kelompok percakapan, beredar gambar berisi tulisan yang mengajak pendukung Ahok mengambil cuti agar dukungan mereka terverifikasi sehingga menjadi sah.
Gambar itu mengajak para pendukung mendatangi langsung kantor PPS. Hal itu harus dilakukan agar pengorbanan mereka yang telah dua kali mengisi formulir dukungan menjadi sia-sia karena tidak diverifikasi.
"1 Hari repot, taruhannya 5 tahun. #GueSiapRepotDemiAhok," demikian salah satu tulisan di gambar yang beredar.