Biaya Jual Takjil di Benhil Mahal, Rp3 Juta per Meja
- VIVA.co.id/M. Ali. Wafa
VIVA.co.id – Pedagang makanan berbuka puasa atau takjil di Pasar Bendungan Hilir (Benhil) Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengeluhkan mahalnya pungutan yang diminta pihak pengelola pasar selama bulan puasa tahun ini.
Seorang pedagang makanan berinisial Y mengatakan, pengelola pasar Benhil, membebani biaya hingga jutaan rupiah selama Bulan Ramadan.
Y mengatakan, pungutan itu, dihitung dengan sistem satuan meja pedagang. "Dulu Rp800 ribu satu bulan. Sekarang satu meja untuk satu bulan Rp3 juta. Kalau empat meja sudah berapa?" kata Y, Rabu, 8 Juni 2016.
Keluhan yang sama juga dikatakan seorang pedagang kue dan gorengan. Meski harus membayar pungutan itu, tapi tak ada pedagang yang tahu alasan pungutan itu diberlakukan.
"Tapi, kita syukurin saja nanti ada rezekinya tersendiri. Saya dagang pas puasa doang di sini," kata pedagang yang tak mau menyebutkan namanya.
Aktivitas perdagangan makanan di bulan Ramadan di kawasan itu mulai berlangsung sejak pukul 11.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Terdapat puluhan pedagang yang berdagang dengan menggunakan satu meja saja. Namun ada yang sampai menggunakan lima meja.
Beberapa makanan berbuka puasa atau takjil yang dijual di sana seperti kue risol, cucur, wajik, lemang tapai. Ada pula makanan berat seperti, nasi kapau, nasi Padang, rendang, kikil, ikan bakar, ikan asap. Selain makanan, di sana juga dijual minuman, mulai dari kolak pisang, es buah, es agar, es campur, es tebu, dan sejumlah minuman lainnya.