Djarot: PDIP Leluasa Tentukan Calon Gubernur Jakarta

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat
Sumber :
  • Nuvola Gloria/ VIVA.co.id

VIVA.co.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan hingga kini belum menentukan nama bakal calon gubernur yang akan mereka usung di Pilkada DKI Jakarta pada 2017 mendatang.

Sosok Pramono Anung, Cagub Jakarta yang Setia 10 Tahun Mendampingi Jokowi

Ketua DPP PDIP Bidang Keanggotaan dan Organisasi, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan partainya tidak ingin terburu-buru, karena masih menjaring nama yang hendak diusung. Apalagi, PDIP juga mempunyai kesempatan untuk mengusung calon sendiri atau tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

"Sekarang PDIP lebih leluasa. Kami bisa bergabung dengan partai lain yang ideologinya sama, visi, dan orientasinya sama, untuk bisa melanjutkan pembangunan Jakarta lebih baik lagi. Tapi kalau tidak pun tidak apa-apa," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta, Selasa, 7 Juni 2016.

Pengamat Ungkap Ruang Gerak Anies Sempit Jika Jadi Cagub Jakarta Sebagai Kader Partai

Sebelumnya, beberapa nama dari kader internal disiapkan oleh PDIP. Salah satunya adalah Djarot, yang saat ini menjabat sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta. Sebagai kader, Djarot telah menyatakan kesanggupannya.

"Sebagai kader partai kami selalu dididik ditugaskan di manapun harus siap. Tidak ditugaskan juga tidak masalah. Saya jadi wagub ini penugasan juga. Semua gitu, siapapun, tidak hanya saya," lanjut dia.

Bocoran Nama Cagub DKI dari PDIP

Sementara itu, terkait dukungan beberapa kader internal yang memintanya untuk kembali berpasangan dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Djarot menyebut kemungkinan itu masih terbuka.

"Makanya saya sudah mengatakan bahwa masih banyak (kader internal PDIP) yang menginginkan pasangan ini. Kan boleh dalam berdemokrasi. Sebelum tulisan itu diambil, sebelum rekomendasi di keluarkan, boleh saja. Itulah indahnya demokrasi," ujarnya.

Meskipun begitu, Djarot memastikan akan tetap berada di jalur partai politik, atau berbeda dengan Ahok yang memilih jalur perseorangan.

"Tapi Pak Ahok bilang udah perseorangan, ya tidak apa, silakan. Tapi kalau saya kan udah jelas jalurnya tetap harus parpol," kata dia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya