Soal Banjir Rob, Ahok Suruh Tanya Aktivis dan Pengacara

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Fajar GM

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan banjir rob atau banjir akibat limpasan air laut yang masih terjadi di pesisir utara Jakarta tak lepas dari ulah para aktivis atau pegiat. Mereka selama ini getol mengkampanyekan penolakan atas program pemerintah dalam menata kawasan utara Jakarta.

PDIP Desak Heru Budi Kebut Pengerjaan Tanggul Atas Banjir Rob Jakarta

Tindakan penolakan yang mereka lakukan membuat rencana penertiban pemerintah untuk hunian-hunian liar di sana, seperti kawasan Pasar Ikan, tertunda. Tanggul-tanggul baru tidak bisa dibangun.

Tertundanya penertiban hunian liar berarti terhambatnya rencana pembangunan dan penguatan tanggul laut yang penting membentengi daratan Jakarta dari permukaan air laut yang meninggi.

Gerhana Bulan, Warga Jakarta Utara Bersiap Hadapi Banjir Rob

"Jangan tanya saya (terkait sebab banjir rob masih terjadi). Tanya sama pengacara, sama aktivis yang melarang saya melakukan pembongkaran," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Selasa, 7 Juni 2016.

Ahok mencontohkan, terendamnya kawasan Muara Baru semalam. Kawasan itu digenangi air laut karena permukaan laut yang meninggi di sebelah timurnya tak tertahan karena tanggul belum dibangun di kawasan Pasar Ikan. Pemerintah saat ini baru memulai tahapan awal pembangunan setelah kawasan hunian liar Pasar Ikan akhirnya berhasil ditertibkan pada bulan Mei.

Tak Kunjung Surut, Banjir Rob Ganggu Aktivitas Warga di Penjaringan

"Dari Muara Baru sampai Pasar Ikan itu belum dipasang tanggulnya," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, bila saja pemerintah tetap menunda penertiban karena gencarnya penolakan bulan lalu, bukan tak mungkin kawasan Jakarta Utara itu bisa dilanda banjir rob yang lebih hebat bila di masa depan permukaan laut telah semakin tinggi dan pemerintah masih belum juga memulai pembangunan tanggul.

Ketiadaan tanggul akan membuat bencana banjir rob besar pada tahun 2007 terulang. Pada saat itu, ketinggian air laut bahkan sejajar dengan ketinggian muka air Waduk Pluit. Ahok menyebut bila hal itu yang terjadi, bukan hanya Jakarta Utara, namun 40 persen wilayah Jakarta juga mengalami genangan.

"Laut pasang, ditambah hujan, 40 persen Jakarta tenggelam," ujar Ahok.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya