Heboh, 'Baby Sitter' Terekam CCTV Banting Bayi
- VIVA.co.id/http://www.dw.de
VIVA.co.id – Kasus kekerasan terhadap anak terus terjadi di Tanah Air. Nasib nahas dialami seorang bayi yang masih berusia 11 bulan. Kasus ini pun membuat heboh publik, lantaran aksi keji yang diduga dilakukan seorang asisten rumah tangga atau baby sitter alias pengasuh bayi itu, terekam kamera pengintai (CCTV), dan diunggah ke media sosial.
Dalam video berdurasi 1,8 menit itu, terekam dengan jelas bagaimana pelaku melakukan aksi kekerasan terhadap bayi itu. Ini bermula ketika pelaku yang sedang merapikan kamar, diduga tak tahan dengan rengekan anak majikannya itu. Pelaku kemudian mendorong tubuh mungil korban. Namun hal itu justru membuat korban semakin rewel.
Bukannya menenangkan, pelaku malah sibuk dengan pekerjaannya. Usai merapikan kamar, pelaku baru kembali menemani korban untuk tidur. Namun, korban terlihat tidak bisa tidur. Di sinilah aksi kekerasan itu, kembali terjadi, pelaku yang tak tahan meluapkan emosinya dengan memukul bayi dan membantingnya berulang kali.
Belakangan diketahui, video tersebut diunggah Nelly, yang diyakini sebagai ibu korban warga Jalan Ratu Melati 4, Blok E2 nomor 30, Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Dan pelaku diyakini bernama Muthia (23), asal Lampung. Ia merupakan baby sitter dari Yayasan Fitria, yang berlokasi di Jalan Mekar 4, Rt 03/10 nomot 30 A, Kelurahan Kemiri Muka, Beji, Kota Depok, Jawa Barat.
Penasaran dengan info yang beredar, VIVA.co.id pun mencoba menelusuri kebenarannya dengan mendatangi yayasan yang dimaksud. Lokasinya yang berada di gang sempit, ditambah tidak adanya plang yayasan membuat lokasi penampungan tempat pelaku disalurkan sempat sulit untuk ditemukan.
Ditemui di tengah kesibukannya, Pardianto, pria yang mengaku sebagai pemilik yayasan membenarkan peristiwa itu. Ia pun mengakui, jika baby sitter yang ada di video itu adalah salah satu pekerjaanya.
"Saya kaget dan sama sekali tidak menyangka dia begitu. Ia benar, saya sudah tahu informasinya. Saya sudah dihubungi oleh yang bersangkutan (Ibu Nely). Nah, si Muthia (pelaku) sudah saya pulangkan ke Lampung," kata Pardianto, Sabtu 28 Mei 2016.
Selama yayasannya berdiri sejak Tahun 1995, Pardianto, mengaku baru kali ini terjadi masalah dengan asisten rumah tangga yang dikirimkannya.
"Awalnya saya mengira masalah tidak separah itu. Sebab, Bu Nely hanya bilang anak itu (Muthia) bermasalah, dan tolong dicari penggantinya. Saat itu juga saya ganti tepatnya hari Jumat kemarin. Nah saya kaget setelah video itu disebar ke media sosial, saya sama sekali tidak menyangka jika dia sebegitunya memperlakukan anak. Benar-benar keterlaluan," katanya.
Pardianto menegaskan, pihaknya cukup selektif dalam mempekerjakan seseorang ke seorang majikan yang membutuhkan jasanya.
"Kali ini saya benar-benar kecolongan. Selama ini tidak pernah. Karena pembantu maupun baby sitter yang kita salurkan adalah dari orang yang dikenal sehingga kita tahu latar belakangnya selain itu ijazahnya juga kita tahan. Ini musibah buat saya, ke depan saya akan lebih ketat lagi," ujar dia.