Ahok: Jangan Main Isu SARA Sama Orang Jakarta
- ANTARA/Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menanggapi isu yang menghantamnya menjelang Pemilihan Gubernur DKI tahun 2017. Menurutnya, isu yang beredar sekarang ini berkebalikan dari apa yang menghantam saat ia berpasangan dengan Joko Widodo di Pikada DKI 2012.
Di tahun 2012, walau dihantam banyak isu karena satu-satunya kandidat kepala daerah dari kalangan minoritas di Jakarta, bersama Jokowi, ia berhasil meraih lebih dari 2.400.000 suara, mengalahkan Gubernur petahana Fauzi Bowo.
"Isu SARA (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan) mentok, diketawain orang. Jangan main (isu) SARA sama orang Jakarta. Diketawain," ujar Ahok sapaan Basuki di kantornya, Kamis, 26 Mei 2016.
Dahulu, Ahok diprediksi hanya akan dipilih oleh kalangan menengah ke atas. Hal itu dikarenakan latar belakangnya sebagai pengusaha. Etnisnya juga Tionghoa dan non-Muslim.
"Dulu dibilang, 'yang non-Muslim, yang (kalangan) bawah mah enggak mau pilih'," ujar Ahok.
Ahok melihat, saat ini giliran kelas menengah ke atas yang diisukan tidak akan menjadi pemilihnya di Pikada. Hal itu dikarenakan kebijakannya yang oleh kalangan pengusaha dinilai memberatkan.
Contohnya, pengenaan syarat pendirian usaha yang berlebih agar keberadaan usaha tidak merugikan pemerintah, pengenaan kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dengan nilai yang cukup tinggi. Hingga rencana pengenaan kontribusi tambahan yang memberatkan bagi perusahaan pengembang pemilik konsesi reklamasi.
"Saya dibilangin, 'konglomerat, pengembang, pada marah sama lu nih Hok'," ujar Ahok.
Ahok mengaku tak cemas banyak isu yang dihembuskan lawan politiknya. Menurutnya, isu itu tidak akan berpengaruh kepada potensi keterpilihannya. (ase)