Ahok Rapihkan Trotoar Kota Tua Rp700 Miliar, Tanpa APBD DKI
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menggunakan dana yang diperoleh dari kompensasi peningkatan Koefisien Luas Bangunan (KLB) PT Sampoerna Land untuk menata kawasan Kota Tua. Dana sekitar Rp700 miliar yang didapat itu akan digunakan terutama untuk menata trotoar.
Pemerintah DKI tengah berencana menjadikan Kota Tua, kawasan Pasar Ikan yang baru ditertibkan, dan Masjid Luar Batang, menjadi zona wisata sejarah terpadu.
Ketiga kawasan itu, dan objek-objek wisata di sana, saling dihubungkan antara lain oleh Jalan Tongkol dan Jalan Ekor Kuning. Penataan, akan dilakukan dengan memperlebar trotoar supaya selain bisa dilalui pejalan kali dengan nyaman, juga bisa digunakan Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan.
"Orang jalan-jalan (berwisata) setiap hari enggak mungkin cukup di sini (Kota Tua). Mesti disebar. Saya ingin (wisatawan) jalan kaki sampai kawasan Pasar Ikan juga merasa enak," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Rabu, 25 Mei 2016.
Sementara pemerintah, tetap melanjutkan programnya merevitalisasi bangunan-bangunan lama di kawasan Kota Tua dan melakukan penataan di kawasan Pasar Ikan.
Bangunan yang revitalisasinya tengah dipersiapkan di kawasan Pasar Ikan adalah Museum Bahari dan Pasar Heksagonal.
Pemerintah, juga akan merevitalisasi bangunan benteng lama yang sebagiannya ditemukan saat Pasar Ikan ditertibkan. "Kemarin ternyata kita membongkar bangunan liar yang menduduki tembok benteng," ujar Ahok.
Laporan Shintaloka Pradita Sicca dari Jakarta
(ren)