Pengumpulan KTP 'Teman Ahok' Alami Penurunan
- VIVA/Anwar Sadat
VIVA.co.id – Batas waktu pendaftaran Calon Gubernur DKI Jakarta, melalui jalur independen semakin dekat. Salah satu kandidat yang mantap maju melalui jalur Independen ialah Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Melalui relawan pendukungnya yang tergabung dalam Teman Ahok, menargetkan satu juta kartu tanda penduduk (KTP) untuk memenuhi syarat dari Komisi Pemilihan Umum yang dipatok 532.213 data KTP.
Amalia, ketua Tim Relawan Teman Ahok mengatakan, sampai Selasa Malam 24 Mei 2016, KTP yang masuk ke Teman Ahok mencapai 879.770 data KTP. Menurutnya, ini adalah hal yang cukup baik, mengingat mereka harus mengulang dari awal proses pengumpulan KTP sebelumnya.
"Per hari ini jumlah KTP yang telah masuk ke Teman Ahok itu sekitar 879.770, jumlah ini sebetulnya jumlah yang cukup baik, mengingat kemarin kita harus mengumpulkan KTP ulang," kata Amalia dalam Diskusi bertema "Ada Apa Dengan Ahok?" yang diselenggarakan Muda-Mudi Ahok di setiabudi Jakarta Selatan, semalam.
Amalia juga mengatakan, saat ini, pengumpulan KTP di posko Teman Ahok mengalami penurunan dari semula bisa mencapai 7.500 KTP per hari, menjadi 5.000 KTP per harinya. Namun, dia menganggap wajar hal ini dan angka 5.000 tidak terlalu buruk.
"Penurunannya itu dari tujuh ribuan menjadi sekarang lima ribu. Ini masih lebih baik. Kalau yang pertama kan, kita sampai tiga ribuan. Sekarang tetap di lima ribu," ujarnya
Penurunan, menurut Amalia merupakan hal yang biasa. Mengingat, semenjak berjalannya misi pengumpulan satu juta KTP untuk Ahok, antusiasme masyarakat sangat tinggi.
Selain itu, untuk mengejar target yang tersisa, Amalia mengatakan, Teman Ahok akan terus bekerja dengan keras sampai target tercapai.
"Kenapa kita bilang penurunan, karena kalau kita bicara tentang pengumpulan KTP ulang, itu antusiasme masyarakat sangat tinggi banget. Jadi, mungkin memang sudah saatnya menurun. Tetapi, yang bisa di-highlight dari sini adalah Teman Ahok akan tetap mengumpulkan KTP itu sampai terkumpul satu juta KTP, " ujarnya. (asp)