Cerita Ahok Kerja Bareng Setya Novanto
- ANTARA/Wira Suryantala
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengucapkan selamat atas terpilihnya Setya Novanto menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Novanto terpilih setelah kandidat ketua umum lain, Ade Komarudin, mengundurkan diri dari pemilihan.
"Saya ucapkan selamat. Pak Setnov teman baik. Pak Ade Komarudin juga. Saya berteman semua dengan (kader-kader Partai) Golkar," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki.
Ahok mengenang hubungannya sesama kader Partai Golkar, terutama dengan Setya saat ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2009 - 2014. Tepatnya pada 2011, saat DPR menggodok revisi Undang-undang terkait Pemilihan Umum.
Menurutnya, Novanto secara baik-baik berbincang kepada semua anggota fraksi. Novanto mengajak semua anggota fraksi menemui Ketua Umum Partai Golkar saat itu, Aburizal Bakrie, dan menjelaskan alasan di balik rencana pengusulan ambang batas tiga persen.
"Secara pribadi orangnya baik, enggak pernah marah," ujar Ahok.
Ahok mengatakan, terjeratnya Novanto dalam beberapa kasus seperti 'papa minta saham' tidak bisa dijadikan ukuran untuk menentukan kepribadiannya. Instrumen hukum seperti pengadilan atau Majelis Kehormatan Dewan bisa digunakan untuk menyelesaikan kasus itu.
Secara keseluruhan, berdasarkan pengalamannya sama-sama menjadi anggota DPR, Ahok menganggap Novanto sebagai tipe pemimpin yang mengakomodasi aspirasi dan kebutuhan bawahan.
"Orangnya mengayomi," ujar Ahok.