Dites PDIP, Yusril Klaim Atasi Kerusuhan Ambon dan Bom Bali
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Bakal calon Gubenur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, telah menjalani serangkaian tes dan wawancara yang digelar tim penjaringan calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Yusril menjalani tes dan wawancara sekitar satu jam, dan menurutnya, saat diwawancarai wartawan, dia berhasil menjawab semua pertanyaan.
"Lebih banyak masalah-masalah psikologi kepemimpinan dan lain-lain. Semua pertanyaan mereka saya sudah jawab," kata Yusril, Selasa, 17 Mei 2016.
Menurut Yusril, dalam sesi tes dan wawancara itu, tim penjaring PDI Perjuangan sempat menanyakan tentang prestasi yang pernah diraih Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu di masa lalu.
"Saya mengatakan, saya mengatasi kerusuhan di Ambon, dan saya menangani bom Bali. Itu memang keadaan sangat mencekam, alhamdulilah bisa terselesaikan dengan baik," ujarnya.
Kepada tim penjaringan, Yusril juga mengaku mengatakan, telah berhasil dalam menyusun peraturan perundang-undangan terorisme yang masih berlaku sampai sekarang. Sehingga akibat kejadian bom Bali itu, pemerintah mempunyai landasan kuat mengatasi masalah terorisme di Indonesia.
"Begitu juga orang mau mengubah Undang-undang terorisme banyak tidak setuju, jadi rupaya benar apa yang saya bikin dulu," katanya.
Kemudian, Yusril juga terlibat dalam menyusun Undang-undang pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tentang UU Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK).
"Yang semua itu perangkat-perangkat yang sampai hari ini masih digunakan untuk melawan korupsi. Bahkan orang yang tidak setuju kalau UU korupsi itu diubah, begitu saya bikin dulu benar rupanya," katanya.