Didera Penyakit, Siswa SD Ini Tertunda Setahun Ikut Ujian
- VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon
VIVA.co.id – Anissa Rahmat Fajriah Dennas, siswi Sekolah Dasar (SD) Negeri Gondangdia 05 Pagi, Jakarta Pusat, tampak berkutat dengan ujian sekolah (US). Meski sebagian besar rekannya telah selesai ujian, dia masih di dalam kelas.
Gadis 12 tahun itu sibuk menyalin jawaban dari lembar jawaban komputer (Ljk) ke kertas kosong. Hal itu lantaran pihak sekolah memang menerapkan hal tersebut guna meninjau apa yang mereka kerjakan usai pelaksanaan ujian sekolah (sebelumnya disebut ujian nasional/UN).
Sejatinya, Anisa sudah lulus SD pada 2015. Namun, dia batal ikut UN tahun lalu lantaran menderita sakit.
"Namanya sekarang USMBD (Ujian Sekolah Madrasah Berstandar Daerah). Dia (Anissa) tahun lalu operasi kanker otak, sehingga baru tahun ini mengikuti ujian," kata Kepala Sekolah SDN Gondangdia 05 Pagi, Rahmat saat ditemui VIVA.co.id, Senin, 16 Mei 2016.
Usai operasi tersebut, Anissa tak serta merta bisa langsung mengikuti UN susulan pada tahun lalu. Sebab, pascaoperasi, dia membutuhkan waktu untuk pemulihan.
Ketika itu, pihak sekolah meminta saran ke pengawas, ke suku dinas pendidikan, dinas kesehatan untuk mencari jalan keluar persoalan itu. Mereka memberi masukan agar Anissa mengikuti ujian tahun ini.
"Tidak dikeluarkan (dari sekolah), tapi ikut tahun depan. Kemudian, orang tua murid buat pernyataan, dilengkapi materai yang menyatakan akan ikut UN tahun depan (2016)," ujarnya.
"Seharusnya dia (Anissa) sudah duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sekarang," dia menambahkan.