Perilaku Aneh Ibu yang Lempar Bayi dari Atap Mal Bekasi
- U-Report
VIVA.co.id – Tak ada satu orang pun yang menyangka dengan aksi nekat Pipit (30), yang membunuh bayi kandungnya yang masih berusia satu bulan dengan cara melemparnya dari atas gedung sebuah mal di Kota Bekasi, Jawa Barat,
"Kita sekeluarga kaget dengan kejadian ini. Apalagi anak saya, suami Pipit, dia bingung kenapa bisa istrinya melakukan hal itu," kata mertua Pipit, Sobirin, Minggu, 15 Mei 2016.
Menurut Sobirin yang ditemui rumahnya, Jalan Mawar IV RT 03/ 08, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, sebelum kejadian Pipit pamit dengan keluarga hendak berjalan-jalan pagi untuk mencari udara segar pada pukul 07.00 WIB.
Saat itu Pipit masih mengenakan pakaian tidur, sehingga keluarga memperbolehkan Pipit pergi bersama anak keduanya. Namun dua jam kemudian atau pukul 09.00 WIB, Pipit tak kunjung pulang ke rumah. Pihak keluarga berupaya mencari Pipit ke daerah perumahan, namun tak kunjung ditemukan.
Tak disangka, keluarga memperoleh informasi dari tukang becak yang tinggal di dekat rumahnya, bahwa ada seorang ibu tega membuang bayinya dari atas gedung mal.
Tanpa pikir panjang Sobirin memerintahkan suami Pipit, Sonarianto untuk mengecek ke lokasi. "Rupanya benar, ibu yang membuang bayi itu adalah mantu saya," katanya.
Selanjutnya.. Perilaku aneh Pipit...
Prilaku Aneh Pipit
Menurutnya, Pipit telah mengalami depresi sejak kehamilan anak keduanya. Bahkan saat masih mengandung anak kedua, Pipit kerap berperilaku aneh, ia suka melamun di lapangan kosong dekat rumahnya ketika azan Maghrib.
Tak hanya itu, kata dia, saat usia kandungan sembilan bulan, Pipit kerap berjalan kaki seorang diri ke rel kereta di daerah Juanda, Bekasi Timur, pada malam hari. 'Untungnya warga sini yang melihat Pipit di sana, langsung membawanya pulang," kata Sobirin.
Sobirin menyatakan, keluarga tak tahu pasti apa yang melatarbelakangi sifat menantunya itu berubah. Namun dia menduga, sifat Pipit berubah karena tak berlapang dada dengan kondisi keluarga.
"Pipit pernah bilang, 'bapak saya perajin tempe, mertua juga perajin tempe, suami juga perajin tempe. Emang enggak ada pekerjaan lain lagi?'," ujar Sobirin menirukan ucapan Pipit.
Sobirin mengatakan, keluarga sudah membawa Pipit berobat ala kadarnya ke bidan dan dia dinyatakan sehat. Bukan hanya kerap melamun, Pipit juga menjadi orang yang sensitif, sehingga mudah marah bila dinasehati mertuanya.
"Kalau dinasehati jangan keluar malam, malah dia yang lebih marah," Sobirin.
Selama ini, ujar dia, Pipit dan suaminya tinggal di rumah Sobirin. Namun awal April lalu, Pipit pulang ke rumah orangtuanya di daerah Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dengan alasan hendak melahirkan.
Tepat 20 hari pasca kelahiran anak keduanya, Pipit diam-diam pergi dari rumah orangtuanya ke rumah Sobirin. Keluarga Pipit sempat kebingungan, karena dia pergi tanpa meninggalkan pesan.
"Kembali ke sini sudah empat hari, sebelumnya saya dan orangtuanya sudah sering mengingatkan jangan pergi keluyuran karena tak baik, apalagi usia anaknya baru 20 hari," katanya.
Saat ini rencananya, diakui Sobirin, jenazah Anindita akan dimakamkan di tempat pemakaman umum dekat rumah Pipit pada malam ini. Hingga kini, kata dia, Sonarianto sedang mengurus kepulangan jenazah anaknya di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
"Katanya malam ini mau dimakamkan, saya masih menunggu kabarnya," ujarnya.