Kronologi Detik-detik Suporter Persija Tewas Dipukuli Polisi
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id – Muhammad Fahreza, suporter Persija Jakarta, yang tewas di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, diduga karena dianiaya anggota kepolisian.
Remaja berusia 16 tahun itu, tewas karena dipukuli saat akan memasuki stadion untuk menyaksikan laga antara Pesija melawan Persela Lamongan, Jumat, 13 Mei 2016.
Soleh, kakak pertama almarhum menceritakan detik-detik pemukulan hingga tewasnya Fahreza. Menurutnya, saat itu Fahreza datang ke stadion yang menjadi kandang sementara Persija, bersama kakak keduanya Yatna.
Saat akan memasuki pintu menuju ke dalam stadion, Yatna tak menemukan adiknya itu. Memang menurut Soleh, Fahreza berjalan di belakang Yatna.
Yatna berusaha mencari sang adik, tapi, dari kejauhan, Yatna melihat adiknya sedang dipukuli petugas kepolisian dari Polda Metro Jaya.
"Iya jadi dia (Muhammad Fahreza), nonton sama adik saya yang kedua, pas mau masuk itu, dia ada di belakang, tiba- tiba hilang. Adik saya namanya Yatna, dia melihat ternyata adiknya sedang dipukuli polisi," ujar Soleh, Minggu, 15 Mei 2016.
Menurut Soleh, sebelum pergi dan saat berpamitan, remaja 16 tahun itu sempat bercerita, bahwa dia tidak kebagian tiket laga itu, karena sudah habis.
"Saya dapat kabar dari adik saya si Yatna itu, sekitar pukul 9 malam dia sampai GBK. Nah kejadiannya setengah 11, pas acara sudah mulai babak kedua, pokoknya sama adik saya ke GBK-nya," kata Soleh.
Setelah terjadi keributan, adiknya yang menjadi korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Marinir Cilandak, dan mendapatkan perawatan medis selama dua hari. Namun nahas, nyawanya tidak tertolong.
"Pertama dibawa ke RS Andika, terus ke Zahira, terus akhirnya ke Marinir Cilandak, sempat dirawat dua hari baru meninggal tadi pagi pukul 08.00 WIB," katanya.
Saat ini, korban sudah dibawa ke rumah duka di Jalan M Kahfi I, Gang Sawo, Ciganjur, Jakarta Selatan, untuk disemayamkan setelah diketahui terdapat beberapa luka cukup serius di bagian kepala.
"Luka parah di bagian kepala, ada luka pukulan, sama luka tonjokan, ada luka sabetan, jadi kita belum sempat laporan ke polisi, karena kemarin kita kan lagi sibuk ngurusin rumah sakit," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengatakan, pihaknya akan mengecek perihal kabar tersebut.
"Sudah saya suruh Kapolres Jakarta Selatan unt cek kebenarannya, karena saat pengamanan hari Jumat sampai dengan pukul 24.00 WIB belum ada laporan tersebut," katanya saat dikonfirmasi.