DKI Siapkan Fasilitas Khusus Keluarga Korban Tragedi Mei
- VIVA.co.id / Rebecca Reifi Georgina
VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengatakan korban kerusuhan Mei 1998 sejatinya adalah martir gerakan reformasi.Â
Kepergian mereka terjadi saat proses transisi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang menerapkan demokrasi, atau menjunjung kedaulatan rakyat atas negara secara nyata. Karena itu, Djarot menilai, sudah sepantasnya mereka diberi penghargaan yang layak.
"Penghargaan terhadap mereka dilakukan karena kita tidak mau melupakan sejarah. Termasuk juga agar jangan sampai kita lupa apa tujuan reformasi gerakan pada saat itu," ujar Djarot usai acara peringatan 18 tahun tragedi Mei di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Sabtu, 14 Mei 2016.
Djarot mengatakan, dalam waktu dekat akan mengundang keluarga para korban ke kantornya di Balai Kota DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI akan menyatakan komitmennya untuk sepenuhnya menanggung pajak dan biaya perawatan semua korban tragedi itu yang tersebar di tiga TPU, Pondok Ranggon, Pondok Kelapa, dan Penggilingan.
Tidak hanya itu, kata Djarot, pemerintah akan mendata kondisi sosial ekonomi keluarga korban saat ini. Pemerintah akan memastikan mereka yang kehilangan anggota keluarganya 18 tahun lalu, bisa hidup layak saat ini.
"Mereka sudah kehilangan anggota keluarga, putra dan putri. Tetapi mereka tidak boleh kehilangan harapan akan masa depannya," ujar Djarot. (ase)