Krishna Murti Sebut Polisi Amerika Bodoh, Ini Kata Kapolri
- Istimewa
VIVA.co.id – Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti kembali meramaikan dunia maya melalui tanyangan Line Cast "Fighting crime with Krishna Murti" yang diproduksi dan diunggah Line Indonesia.
Dalam tayangan video itu, Krisna menghina kepolisian Amerika dengan mengatakan, kepolisian negara adi kuasa itu lebih bodoh dibandingkan dengan kepolisian Indonesia. Sebab, dalam penangan perkara polisi Amerika lebih banyak mengandalkan teknologi.
"Jadi polisi Amerika lebih bodoh dari polisi Indonesia, lebih jago kita, dia mengandalkan teknologi, polisi Indonesia enggak ada teknologi, bisa menangkap banyak. Keren di tivi doang," kata Krishna dalam rekaman yang diunggah dan dikutip VIVA.co.id di YouTube, Jumat, 13 Mei 2016.
Menanggapi apa yang dilakukan Krishna Murti itu, Kapolri, Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan, apa yang dilakukan polisi Indonesia dan Amerika tidak bisa dibandingkan senilai. Karena, banyak sekali perbedaaan di antara kedua lembaga penegak hukum di dua negara berbeda itu.
"Sangat tergantung dari manusia dan kebiasaan, jadi tidak bisa digeneralisir seperti itu. Kita juga dihadapkan kepada komunitas masyarakat yang budaya berbeda, pasti juga pendekatannya berbeda," kata Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Menurutnya, dalam masalah penangan perkara tidak hanya memerlukan teknologi. Tapi memerlukan suatu pemikiran yang modern seperti halnya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), didatangkan laboratorium forensik, dan juga didatangkan tim Inavis (Indonesian Autometic Fingerprints Identification System) Polri. "Itu kan pemikiran-pemikiran modern. Tapi yang pemikiran tradisional pasti cari dukun ke mana, bisa-bisa begitu," katanya.
Foto: Wayan Mirna Salihin semasa hidup.
Seperti diketahui, nama Krishna Murti mulai populer setelah cukup banyak kasus kriminal yang berhasil diungkap anggotanya dalam beberapa waktu belakangan ini. Namun, Krishna belum cukup disebut hebat, karena cukup banyak pula kasus-kasus yang jadi sorotan masyarakat, tak kunjung bisa diungkap.
Seperti kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori dan kasus pembunuhan bermodus racun sianida yang terjadi di Restoran Olivier, Mal Grand Indonesia, Thamrin, yang menewaskan Wayan Mirna Salihin. Dalam perjalanan kasus ini, Krishna telah menetapkan teman Mirna, Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka. Namun, kini Jessica berpeluang bebas demi hukum, karena ternyata Krishna dan jajarannya tak mampu menuntaskan berkas kasus itu.