Cuma 103 SMP Ujian Pakai Komputer, Ini Alasan Ahok
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ketiadaan sarana penunjang berupa perangkat komputer yang memadai di semua Sekolah Menengah Pertama (SMP), atau lembaga pendidikan sederajat di Jakarta, menyebabkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN BK) tahun ini, tidak bisa diselenggarakan di semua SMP di wilayah DKI Jakarta.
Data dari Dinas Pendidikan DKI menunjukkan, dari 1.074 SMP dan lembaga pendidikan sederajat peserta UN di Jakarta, hanya 103 sekolah yang melaksanakan UN BK.
"Di sini (SMPN 41 Jakarta), juga masih UN KP (Kertas dan Pensil)," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di SMPN 41 Jakarta, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin, 9 Mei 2016.
Ahok bersama Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi dan Kepala Dinas Pendidikan DKI, Sopan Adrianto hari ini, melakukan peninjauan pelaksanaan UN ke SMP itu.
Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI menjalankan kebijakan meningkatkan mutu pendidikan di Jakarta. Namun, pengadaan komputer khusus, yang hanya digunakan saat pelaksanaan UN setiap tahun, tidak diprioritaskan.
"Kita maunya enggak semua sekolah lakukan pengadaan (komputer)," ujar Ahok.
Meski demikian, Ahok tetap menargetkan, pada pelaksanaan UN tahun 2017, seluruh sekolah, sudah bisa melaksanakan UN BK.
Sopan mengatakan, strategi yang akan dilakukan Disdik DKI adalah menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi. "Banyak universitas yang menawarkan, mau meminjamkan komputer," ujar Sopan.
Opsi kedua adalah saling bertukar komputer antara SMA/SMK dan SMP. Sementara, opsi ketiga adalah pengadaan. "Kita berusaha mewujudkan target (semua sekolah melaksanakan UN BK) tercapai," ujar Sopan.