Djarot Ungkap Kelemahan Pemprov DKI yang Bisa Membahayakan
- VIVA.co.id / Danar Dono
VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengungkap kelemahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bisa membahayakan di kemudian hari.
Djarot menuturkan, kelemahan Pemprov DKI terletak pada penyimpanan data penting atau arsip. Sehingga, jika terjadi gugatan di kemudian hari, pemerintah sering mengalami kekalahan di pengadilan.
"Karena kita lemah banget orang tidak menganggap pentingnya arsip sehingga kita sering kali lalai? Padahal itu sangat dibutuhkan," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Selasa, 3 Mei 2016.
Menurut Djarot, arsip memiliki fungsi yang sangat vital bagi suatu pemerintahan. Sebab, berbagai data dan dokumentasi penting akan berguna di masa mendatang.
"Karena kegunaannya itu bisa untuk 10 tahun mendatang, 20 tahun yang akan datang, dan kita sering kali lalai akan hal ini karena tercecer. Ketika terjadi gugatan macam-macam, kebanyakan kita kesulitan mencari bukti-bukti autentik tentang sejarah tanah itu, kepemilikan tanah itu, bukti autentik tanah itu entah itu leter c, girik, termasuk sertifikat," katanya.
Salah satu contoh pentingnya arsip, kata Djarot, yaitu ketika terjadi gugatan di Pulau Sipadan dan Ligitan, antara Indonesia dan Malaysia. Indonesia pun kalah, dan terpaksa merelakan kedua pulau itu menjadi wilayah Malaysia.
"Coba kalau kearsipan kita bagus, it's okay, belum tentu kita kalah," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, Pegawai Negeri Sipil (PNS), harus mengubah paradigma jika, pegawai arsip bukanlah jabatan buangan. Sebaliknya, bidang kearsipan merupakan posisi yang strategis dalam birokrasi pemerintahan.
"Sebagian besar teman-teman yang dari birokrasi berpikirnya pragmatis, jangka pendek, dan ini harus kita ubah. Kenapa saya datang lebih dulu ke sana, karena untuk memberikan pemahaman betapa pentingnya ini. Banyak bukti-bukti sejarah yang mengatakan, bahwa satu negara yang sistem kearsipannya itu bagus, negara itu akan kuat," kata dia.