Prediksi Penyebab Kemacetan Saat Libur Panjang Awal Mei
- ANTARA/Dedhez Anggara
VIVA.co.id – Polda Metro Jaya telah menyiapkan ribuan personel guna mengantisipasi kemacetan saat libur panjang pada awal Mei 2016. Tak hanya itu, Polda juga sudah bekerja sama dengan berbagai instansi guna mengurai atau mengurangi kemacetan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengatakan, salah satu cara mengurangi kemacetan adalah mengimbau Kementerian Perhubungan untuk pelarangan kendaraan besar melintas.
"Bapak Kapolda tidak bisa menyampaikan perintah dalam artian melarang, tapi mengimbau Kementerian terkait untuk menyampaikan ke Kemenhub agar selama libur panjang ini menunda pemberangkatan, kami juga tidak bisa memerintahkan ya karena bukan kewenangan kami," kata Awi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya. Selasa, 3 Mei 2016.
Namun, dirinya menuturkan, keputusan pelarangan tersebut masih akan dikaji dan belum bisa diputuskan.
"Belum (ada keputusan), belum ada keputusan karena ini masih ada koordinasi masih ada 1-2 hari ini ke depan nanti akan dikaji lagi di rapat berikutnya. Makanya kita undang Dishub DKI," ucapnya.
Selain itu, kata Awi, polisi juga menyarankan operator tol agar mengurangi kemacetan di gerbang tol dengan menambah personel.
"Gerbang tol termasuk penyumbang kemacetan dan pihak jalan tol tentunya harus ada petugas penjemput tiket itu salah satu cara dan dilakukan penambahan petugas sehingga masyarakat tidak terlalu lama antre," ucapnya.
Jika nanti terjadi kepadatan di dalam ruas jalan tol, Awi mengatakan, polisi sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas dengan menyiapkan jalur arteri.
"Kalau terjadi kemacetan di ruas suatu tol tentunya nanti juga petugas di lapangan juga akan koordinasi, sudah kita siapkan dari pihak lalu lintas melakukan rekayasa arteri yang kita gunakan, kalau tol macet ya kita keluarkan dan tidak bisa tidak. Itu salah satu alternatif dan rekayasa lalin kita, kita bermain di situ," ujarnya.
Baca juga;
Libur Panjang Awal Mei, Konsumsi Pertamax Cs Naik 30%
Lebih banyak dibandingkan proyeksi Pertamina.
