Kapolda: Tak Punya Nyali, Jangan Daftar Jadi Polisi
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Moechgiyarto mengatakan, untuk masuk institusi Polri tidak dipungut biaya atau gratis. Dia meminta untuk melaporkan jika ada praktik bayar membayar saat masuk kepolisian.
"Saya sadar, masih banyak penyimpangan yang terjadi dan masuk polisi itu harus bayar. Menjadi anggota polisi gratis dan tidak bayar. Jangan ketipu orang yang tidak bertanggung jawab dengan mengaku panitia. Kalau ada penyelewengan, lapor dan kami jamin kalau memang lulus, ya saya luluskan," ujar Moechgiyarto, Selasa, 3 Mei 2016.
Mantan kapolda Jawa Barat itu mengaku sudah memerintahkan tim panitia, semua nomor peserta akan berubah setiap seleksi. “Begitu juga panitia, jadi tidak ketemu yang nitip-nitip dan kami ingin ada bibit unggul untuk Kepolisian Republik Indonesia," katanya.
Moechgiyarto menyebut, dengan penandatanganan pakta integritas adalah wujud untuk menuju perekrutan anggota Polri yang transparan dan akuntabel.
"Komitmen kami sebagai panitia dan orang tua serta wali para peserta. Ini panggilan moral bagi panitia, orang tua atau wali dan para peserta. Dengan ditandatangani pakta, senantiasa mewujudkan perilaku yang diharapkan institusi Polri. Ini juga wujud perekrutan secara transparan dan akuntabel," ujarnya.
Dia pun mengamanatkan bagi calon anggota Polri dituntut mandiri dan mengambil keputusan sendiri. "Jika tidak punya kepribadian dan nyali menyampaikan apa yang tidak benar, jangan jadi anggota polisi," kata dia.
Dalam penerimaan anggota polisi, baik dari Akpol, Bintara, dan Tamtama pada tahun ini, kata Moechgiyarto, cukup disambut antusias oleh masyarakat.
"Total yang daftar ada 15 ribu, 7 ribuan lebih yang lolos verifikasi. Grade taruna Akpol lebih tinggi, dari 800-an yang mendaftar, nantinya sekitar 35 yang diterima," ujarnya.