Pemilik Klinik Aborsi di Bekasi Ternyata Sudah Tua Renta
- VIVA.co.id/ Danar Dono
VIVA.co.id – Kasus praktik aborsi di klinik Bekasi Medical Center milik dokter Jabat, di Jalan Ir H Juanda, Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, masih dalam penanganan kepolisian. Dua dokter hingga kini masih menjadi buronan.
Namun, ada kabar dari pihak keluarga pemilik klinik, dr Jabat yang merupakan salah satu buronan yang diburu polisi mengatakan, jika dr Jabat sudah tidak pernah lagi datang ke kliniknya beberapa tahun belakangan ini.
"Paman saya sudah lama tak ke klinik mas, jadi saya yakin tak ada sama sekali keterlibatannya dalam kasus praktik aborsi di kliniknya itu," kata keponakan dokter Jabat, Evander Napitupulu, Jumat, 29 April 2016.
Menurut Evander, di usianya yang sudah 70 tahun, dr Jabat kini lebih sering menghabiskan waktunya ke luar kota, demi mengobati sakit yang dideritanya. "Dia juga kondisinya sudah sakit-sakitan karena usianya," ujar Evander.
Oleh sebab itu, dia mengakui, sejumlah keluarga besar merasa terkejut dengan status dokter Jabat sebagai tersangka, dan menjadi buronan polisi, paska pengungkapan kasus aborsi oleh kepolisian, Rabu lalu. "Kami yakin dr Jabat tak terlibat," ujar Evander.
Sementara itu, paska dokter Jabat mengalami sakit di usianya yang semakin tua, dirinya mengetahui apabila beberapa tahun terakhir ini, Klinik Medical Center Bekasi sudah dikelola oleh dokter Aldo bersama rekannya seorang perawat bernama Bimarta.
"Klinik sekarang yang kelola itu orang lain, bukan lagi dokter Jabat dalam beberapa tahun terakhir ini," jelasnya.
Maka dari itu, dia pun menuding, apabila kedua orang yang mengelola klinik saat ini yang lebih bertanggung jawab terhadap sejumlah temuan praktik aborsi yang terjadi. "Saya rasa yang paling bertanggungjawab ya dua orang itu," ucapnya.
Terakhir, Evander mengaku kasus ini melalui pemberitaan media massa. "Jujur saya baru tahu dari media soal aborsi di klinik milik paman saya," katanya. (ase)