Klinik Aborsi di Bekasi Didatangi Muda-mudi hingga Orang Tua

Ilustrasi penggerebekan lokasi abrosi.
Sumber :
  • Irwandi Arsyad - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Klinik Bekasi Medical Center milik dr Jabat, di Jalan Ir. H. Juanda, Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, yang digerebek polisi lantaran adanya praktik aborsi, ternyata sudah berdiri sejak sekitar tahun 1980-an.

Bahkan, lokasi klinik ini kerap menjadi tempat mangkal para pekerja seks komersial (PSK) untuk menjajakan diri, kepada para pria hidung belang hingga saat ini.

Namun demikian, meskipun sudah lama ada, klinik masyarakat dan juga para tukang ojek yang biasa mangkal, di depan gedung klinik tak pernah mengetahui adanya praktik aborsi yang dilakukan.

Kedatangan sejumlah personel Kepolisian Polresta Bekasi Kota dan Tim Dokkes dari Polda Metro Jaya, Kamis 28 April 2016 tadi, membuat warga sekitar terkejut. Mereka tak menyangka, dokter Jabat selaku pemilik klinik, membuka praktik aborsi.

Salah satu warga bernama Joko (49) mengatakan, dirinya cukup mengenal sosok dokter Jabat asal Sumatera itu, dan selama ini dia mengenalnya sebagai orang yang baik. "Saya kenal dan orangnya baik, tapi kalau soal aborsi saya tidak pernah tahu," kata Joko, Kamis 28 April 2016.

Joko mengaku, sudah belasan tahun menjadi tukang ojek di kawasan Terminal Bekasi termasuk di depan klinik itu. Dan baru kali ini tahu, soalnya selama ini sepengetahuannya, orang-orang yang datang untuk berobat ke klinik itu ramai.

Bukan saja, pasien dari kalangan muda-mudi saja, tapi orang tua dengan keluhan penyakit beragam. Pasalnya, klinik ini membuka sejumlah praktik seperti, klinik kandungan, klinik gigi, umum dan sebagainya.

Oleh karena itu, diakui dia, sangat sulit untuk membuktikan bahwa dr. Jabat membuka praktik aborsi. "Pasien yang datang ke sini bukan hanya naik mobil, tapi ada juga yang naik motor. Kalau diperkirakan, jumlahnya sama lah banyaknya," kata Joko.

Praktik Aborsi di Bekasi Pakai Obat Nyeri dan Cocor Bebek

Senada dari penuturan tukang ojek lainnya, Mandung (45),  Dia tak menyangka, bahwa lokasi tersebut dijadikan tempat praktik aborsi. "Enggak tahu ada praktik aborsi mas, setahu saja, pasien yang datang itu umum. Ada anak muda, orang tua dan anak kecil didampingi ibunya," kata Mandung.

Dan selama klinik tersebut buka sejak tahun 1980-an, diakui Mandung, awalnya klinik ini tak sebesar saat ini. Dulu itu, hanya ada klinik umum dan belum dilengkapi klinik spesialis. Bahkan, kata dia, luas area klinik itu dulunya sangat kecil.

Klinik Diduga Praktik Aborsi di Bekasi Beroperasi 10 Tahun

Namun lambat laun karena ramai pasien, luas area klinik tersebut sangat besar dengan dilengkapi kolam pemancing di bagian tengah kawasan klinik. "Pasiennya sih banyak, bisa sampai ratusan orang tiap hari," ujar Mandung.

(mus)

Dugaan Klinik Aborsi di Bekasi, 5 Orang Jadi Tersangka
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Komisaris Besar Polisi Gagas Nugraha, menunjukkan foto pelaku aborsi di Markas Polda setempat pada Jumat, 25 November 2016.

Nenek 70 Tahun Aborsi Janin dengan Batang Daun Sirih

Si dukun aborsi mendapatkan upah Rp300 ribu sampai Rp900 ribu.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2016