Soal Kata 'Pret', Yusril: Sudah Diklarifikasi Mamah Dedeh
- Irwandi Arsyad - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra tidak lagi mempermasalahkan sindiran salah satu penceramah kondang, Dedeh Rosidah atau yang akrab disapa Mamah Dedeh. Kata yang sempat bikin heboh adalah 'pret'.
Dengan santai Yusril memastikan pengajian Mamah Dedeh yang digelar di kawasan Pasar Minggu belum lama ini bukan untuk menyudutkan dirinya. Apalagi omongan itu sudah diklarifikasi oleh penceramah kondang itu
"Oh itu kan udah selesai, kan beliau sudah klarifikasi," ucap Yusril usai pertemuan dengan Ustaz Mansyur di kediamannya, Kamis dinihari 28 April 2016
Yusril berpandangan Mamah Dedeh telah bertanggung jawab dan menjalankan fungsinya sebagai penceramah dengan baik.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada saat ceramah bertemakan Isra Mi'raj, Mamah Dedeh menyindir banyaknya calon pejabat yang obral janji.
"Ada di pohon-pohon yang tulisannya, kuwakafkan tubuh ini untuk rakyat, 'pret' saya bilang. Terus saya tanya ke jamaah ada enggak? Mereka bilang enggak ada. Terus saya bilang, dulu calon pemimpin banyak yang datang ke taklim-taklim yang banyak emak-emak dengan senyum, dengan ramah tamah dan janji-janji. Tapi begitu jadi lupa," jelasnya menceritakan isi ceramahnya. Saat itu Yusril juga hadir membawakan ceramah.
"Lalu saya nengok ke Bang Yusril. Saya bilang, Bang Yusril Insha Allah tidak seperti itu. Karena Bang Yusril umat Islam. Waktu sambutannya pun ada ayat Alquran, bagus ia sampaikan. Tidak ada sedikit pun ia menyampaikan janji untuk rakyat. Ia hanya menyampaikan perhatian dan keprihatinannya. Terus saya bilang, jika Bang Yusril terpilih, teruslah datang kepada rakyat. Karena rakyat senang didatangi pemimpinnya. Itulah yang saya sampaikan. Dan inilah, klarifikasi saya," kata Mamah Dedeh menjelaskan
Mamah pun telah melakukan klarifikasi terkait pemberitaan yang pada awalnya dinilai menyudutkan Yusril ini.
Menko Yusril Buka Opsi Penahanan WNA Mary Jane Dipindahkan ke Filipina
Yusril Ihza Mahendra, melakukan pembahasan terkait kemungkinan Transfer of Prisoner atau pemindahan narapidana untuk narapidana asing. Termasuk kepada Mary Jane F Veloso.
