Jokowi: Jakarta Utara Ada di Bawah Laut Tahun 2030
- Reuters/Bea Wiharta
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo menggelar rapat kabinet terbatas terkait reklamasi di Jakarta Utara atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 27 April 2016. Presiden mengingatkan, untuk wilayah Jakarta Utara saat ini kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan.
"Data yang saya terima penurunan muka tanah di DKI sudah sangat mengkhawatirkan, rata-rata 7,5 sampai 12 cm. Dan diperkirakan seluruh Jakarta Utara berada di bawah permukaan laut pada 2030," ujar Jokowi dalam pembukaan rapat kabinet.
Akibatnya, kata Jokowi, bisa dipastikan beberapa sungai yang melewati Jakarta tidak bisa mengalirkan airnya. Dengan begitu, aliran sungai akan terputus dan tidak sampai ke teluk Jakarta.
Maka dari itu, menurut Jokowi, pengendalian terhadap air dan lingkungan Jakarta harus dilakukan secara terpadu, terintegrasi dari hulu ke hilir.
Pembangunan pesisir di Jakarta Utara, NCICD (National Capital Integrated Coastal Development) yang sudah digagas cukup lama diharapkan akan menjadi sebuah jawaban untuk Jakarta."Jadi jangan dipersempit yang berkaitan dengan reklamasi Jakarta," kata Jokowi.
Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman telah mengeluarkan moratorium atau penghentian sementara pembangunan proyek reklamasi Teluk Jakarta sampai semua persyaratan dan aturan perundang-undangan dipenuhi.
Pemerintah menilai reklamasi merupakan salah satu pilihan proses pembangunan untuk wilayah DKI Jakarta. Namun, menilik manfaat dan risiko yang akan terjadi, maka proyek reklamasi Teluk Jakarta perlu penelaahan yang lebih mendalam. (ase)