Polisi: AM Raup Rp1,4 M dari Oplos Beras di Tangerang
- Filzah Adini Lubis - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Beras oplosan tak laik konsumsi yang ditemukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, di Tangerang, Kamis, 21 April 2016 lalu diduga diimpor dari Vietnam oleh Bulog DKI Jakarta.
"Ceritanya Bulog ini mengimpor beras dari Vietnam. Datang dari Vietnam menggunakan karung Bulog," kata Kanit 1 INDAG, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Kompol Doffie Pahlevi Sanjaya di lokasi, Selasa, 26 April 2016.
Lalu, saat beras tiba, Bulog kembali melakukan tes. Begitu diketahui beras tersebut ternyata cacat dan rusak. Cacatnya kondisi beras tersebut bisa terjadi lantaran beberapa hal, misalnya selama perjalanan di kapal laut berhari-hari terkena panas, hujan, dan air laut membuat beras menjadi banyak yang menempel satu sama lain.
"Info terakhir masuk ke Indonesia, masuk ke Bulog sudah tidak laik," kata dia.
Dia juga menjelaskan, beras rusak tersebut, sebenarnya tidak memiliki nilai ekonomis sama sekali karena memang sudah selaiknya dihancurkan. Tapi, oknum nakal berinisial AM, justru meraup keuntungan Rp1,4 miliar dari perkiraan penjualan 30 ton setiap bulannya.
"Enggak ada nilai jual tapi diakali supaya seperti ini, sehingga menjadi beras kualitas sedang yang masih bisa dikonsumsi," lanjutnya.
Sebelumnya, jajaran aparat Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, membongkar gudang beras oplosan di Jalan Raya Perancis Pantai Indah Dadap Kosambi Timur, Tangerang, Kamis, 21 April 2016 lalu.
Di sana, polisi mendapati beras asal Vietnam yang sudah tidak laik pakai, dioplos dengan beras lokal yang laik pakai, kemudian dicampur bahan kimia pemutih. Dan setelah itu dibungkus kembali menggunakan karung beras bertuliskan Beras Bulog dengan berat 15 kilogram perkarungnya.