Teori Ahok agar Jakarta Tak Direndam Banjir

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, mantan Kepala Dinas (Kadis) Tata Air DKI Jakarta Tri Djoko Sri Margianto, pernah meragukan teorinya yang sangat sederhana untuk menuntaskan permasalahan banjir di Jakarta.

Titik Banjir di Jakarta Bertambah jadi 31 RT, Ini Daftarnya

Tri Djoko, yang sebelumnya merupakan Bupati Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, tidak percaya dengan ide Ahok, sapaan Basuki.

Untuk membuat banyak kawasan di Jakarta tidak terendam, menurut Ahok, Pemerintah Provinsi DKI perlu menghubungkan 1.086 saluran air utama di Jakarta dengan sungai-sungai yang mengalirkan air ke laut.

Hujan Guyur Jakarta, 16 RT Terendam Banjir pada Sabtu Pagi

"Bukan mengurangi rasa hormat kepada Pak Tri Djoko, beliau mengatakan saya terlalu naif," ujar Ahok di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Mawar, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa, 26 April 2016.

Ahok pun akhirnya memutuskan mengganti Tri Djoko. Pada 3 Desember 2015, ia melantik Teguh Hendarwan sebagai Kadis Tata Air. Teguh, yang sama sekali tidak memiliki latar belakang pekerjaan umum, menjalankan teori sederhana yang disampaikan Ahok, untuk membuat seluruh saluran air di Jakarta saling terhubung.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

Meski hal itu belum terlaksana terhadap seluruh saluran air, namun pada musim banjir tahun ini, banjir di Jakarta tidak separah seperti tahun sebelumnya.

"Kamu lihat saja. Matraman masih tenggelam enggak? Jakarta Barat, di Kedoya, tenggelam enggak? Enggak," ujar Ahok.
 

Intensitas hujan tinggi meyebabkan banjir landa beberapa wilayah Jakarta

Minggu Pagi, 4 RT di Jakarta Barat Masih Terendam Banjir

Empat RT di Jakarta Barat yang tergenang banjir yakni 3 RT di Kelurahan Kedaung Kali Angke dan satu kelurahan di Rawa Buaya.

img_title
VIVA.co.id
7 Juli 2024