Wali Kota Jakarta Utara Mundur, DPRD Kritik Ahok
- VIVA.co.id/ Danar Dono
VIVA.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, mengkritik gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama. Ahok, sapaan Basuki, dianggap tidak cakap berkomunikasi dengan anak buahnya. Hal itu berujung dengan pengunduran diri Wali kota Jakarta Utara, Rustam Effendi.
"Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) DPRD DKI menyesalkan pengunduran diri dari Pak Rustam. Seharusnya, ada komunikasi yang baik dari pak Ahok," ujar Anggota DPRD Fraksi PDIP, Steven Musa dihubungi melalui sambungan telepon, Senin 25 April 2016.
Menurut Steven, seorang pemimpin seharusnya melayani dan memiliki komunikasi yang baik dengan anak buahnya. Rustam disebut berhak mundur untuk mempertahankan harga dirinya.
"Beliau (Rustam) tidak mau harkat dan martabatnya dinjak-injak, sekali pun itu berasal dari atasan beliau," kata dia.
Sebelumnya, Wali kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai wali kota. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), DKI Agus Suradika mengatakan, surat pengunduran diri diajukan langsung Rustam ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Senin sore. BKD menerima salinan surat tersebut.
"Benar Rustam telah mengajukan surat pengunduran diri. Tembusannya sudah diterima," ujar Agus saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Agus mengatakan, surat yang dikirimkan Rustam adalah surat pernyataan pengunduran diri, bukan permohonan. Ahok tidak perlu memberi persetujuan atas pengunduran diri Rustam. (asp)