Pemutilasi Ibu Hamil Rentan Diamuk Warga, Rekonstruksi Batal

Pelaku mutilasi ibu hamil di Cikupa tiba di Polda Metro Jaya.
Sumber :
  • Bayu Nugraha - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kepolisian terpaksa membatalkan rekonstruksi pembunuhan sadis terhadap ibu hamil bernama Nur Astiyah, yang mayatnya dimutilasi kekasihnya sendiri, Kusmayadi alias Agus bin Dulgani, di Kampung Telaga Sari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.

DNA Korban Mutilasi Diduga Anggota DPRD Dikirim ke Jakarta

Rekonstruksi yang tadinya akan digelar pada Sabtu, 23 April 2016, hingga saat ini urung dilakukan karena polisi merasa keamanan di lokasi tidak memungkinkan untuk pelaksanaannya.

Apalagi, kemungkinan banyak orang yang membenci pelaku sehingga berpotensi terjadi keributan saat Agus dibawa ke lokasi pembunuhan.

Ikut Buang Mayat Ibu Hamil Dimutilasi, Erik Jadi Tersangka

"Sehingga mempertimbangkan faktor keamanan bagi tersangka, jadi tidak dilaksanakan hari itu," ujar Kapolres Tangerang, Kombes Pol Irman Sugema di Polda Metro Jaya, Senin, 25 April 2016.

Irman belum bisa memastikan, kapan rekonstruksi akan dilaksanakan. Hingga kini, lanjutnya, pihak
kepolisian masih menunggu terlebih dahulu proses penyidikan selesai.

Terungkap, Cara Tersangka Memutilasi Ibu Hamil

"Yang terpenting, sekarang kami melaksanakan proses penyidikannya dulu, buat lebih lengkap. Nanti diinformasikan. Kita tunggu dulu proses penyidikan sedang berjalan," kata dia.

Kasus pembunuhan sadis itu, terungkap setelah warga menemukan mayat Nur dalam kondisi sudah membusuk dan tak utuh di dalam rumah kontrakan yang ditempatinya selama ini pada Rabu, 13 April 2016.

Nur yang saat dibunuh sedang mengandung dengan usia kandungan tujuh bulan itu, dihabisi Agus beberapa hari sebelum mayatnya ditemukan. Agus menghabisi nyawa Nur dengan cara mencekiknya, lalu, bagian kaki dan tangan wanita berparas cantik itu, dipotong dan dibuang ke dua lokasi berbeda.
 

(ren)

Petugas mengevakuasi korban pembunuhan

52 Adegan Cara Agus Bunuh dan Potong Mayat Ibu Hamil

Dilakukan di tiga lokasi berbeda di Tangerang.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2016