Perlawanan Ibu Hamil Sebelum Dimutilasi Agus
- VIVA.co.id / Bayu Nugraha
VIVA.co.id – Nur Astiyah (31), wanita hamil tujuh bulan yang tewas dibunuh dan dimutilasi kekasih gelapnya, Kusmayadi alias Agus (31), sempat melakukan upaya perlawanan ketika Agus mencoba menghabisi nyawanya.
"Korban sempat mencakar tangan Agus saat dipiting lehernya," kata Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heryawan. Sabtu 23 April 2016.
Tak hanya melawan secara fisik, korban pun sempat meminta pertolongan dengan berteriak meminta tolong dua kali, tetapi tidak ada orang yang mendengar dan datang meski pun pembunuhan tersebut terjadi pada hari Minggu 10 April 2016 sekitar pukul 10.00 WIB.
"Karena di situ (kontrakan) yang kontrak kebanyakan orang kerja di pabrik, jadi tidak ada orang meski pun hari Minggu," katanya.
Ketika korban berontak dan berteriak meminta tolong, lengan Agus semakin kuat mencengkeram leher wanita cantik itu. Agus memiting leher korban cukup lama hingga korban diketahui sudah tak bernapas lagi. "Dia memiting korban cukup lama, sekitar 30 menit, sampai korban tewas," ujarnya.
Setelah membunuh korban, Agus pun ke luar dari kontrakan. Agus kembali ke kontrakan pada Minggu malam dan kemudian memutilasi tangan korban pada Senin 11 April 2016 dan memotong kaki korban sehari berikutnya.
Usai tujuh hari dalam pelariannya,Agus ditangkap tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Tangerang Kabupaten dan Polsek Cikupa serta didukung Polda Jawa Timur di Rumah Makan Padang Salero Bundo di Surabaya, Kawa Timur pada Rabu 20 April 2016.
Kini atas perbuatannya, Agus dijerat dengan Pasal 340 jo 338 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.
Selain Agus, polisi juga menetapkan Erik, teman kerja Agus sebagai tersangka karena yang bersangkutan membantu tersangka utama dan mengetahui tetapi tidak melaporkan ke polisi.