Usai Mutilasi, Agus Tabur Kopi ke Tubuh Ibu Hamil

Polisi ungkap kasus mutilasi ibu hamil
Sumber :
  • VIVA.co.id / Bayu Nugraha

VIVA.co.id – Banyak cara yang dilakukan oleh Kusmayadi alias Agus (31)  untuk mengelabui pihak kepolisian agar aksi mutilasi terhadao Nur Astiyah tidak terungkap. Agus memutilasi korban dengan alasan untuk menghilangkan jejak.

Anggota DPRD Korban Mutilasi Dikenal Aktif Besarkan PDIP

Bahkan, Agus sempat ingin membuang tubuh korban yang hanya tinggal kepala. Namun, aksinya tersebut tidak terlaksana usai para tetangga kontrakannya sudah mulai mencium bau busuk di sekitaran kontarakan.

"Jadi dia (Agus) ada niat mau membuang tubuh korban, tapi tetangga menghirup bau busuk dan yang bersangkutan akhirnya  melarikan diri karena takut ketahuan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 22 April 2016.

Anggota DPRD Ditembak Kakinya Sebelum Dimutilasi

Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heryawan, mengatakan, Agus membunuh korban pada hari Minggu dan mayat korban baru diketahui pada hari Rabu 13 April.

Dalam waktu tiga hari tersebut, kata Herry, Agus melakukan segala cara agar tetangga atau orang lain tidak mengetahui ada mayat di dalam kontrakannya.

52 Adegan Cara Agus Bunuh dan Potong Mayat Ibu Hamil

"Jadi Senin dan Selasa dia mutilasi korban agar menghilangkan jejak, untuk menyamarkan bau busuk, pelaku menyemprotkan pengharum di dalam kontrakannya," kata Herry.

Usai memutilasi korban, Agus juga sempat memasukan tubuh korban yang hanya tinggal badan dan kepala ke dalam kamar mandi.

"Lalu dia sempat membersihkan darah dan kembali menyemprotkan pengharum karena bau busuk yang menyengat," katanya.

Pada Rabu, saat dia ingin kembali ke kontrakan dan ingin membuang bagian tubuh korban yang lainnya, para tetangga sudah mulai curiga terhadap bau tersebut.

"Jadi tangan dan kaki sudah dibuang, rencananya dia mau buang sisa tubuh korban, karena katanya dia tidak tega kalau potong kepala juga, tapi saat mau ke kontrakan ada tetangga bilang 'ini bau bangkai apa ya'," ujarnya.

Dia pun kembali masuk ke dalam kontrakan dan menyemprotkan kembali pengharum serta menaburkan kopi agar tetangga tidak curiga. Usai menjalankan aksinya, Agus turun ke bawah dan meminum kopi di salah satu warung dekat kontrakannya.

"Saat itu dia pura-pura bilang kepada salah satu saksi 'ini kaya bau bangkai tikus ya', saksi menjawab 'iya sudah dua hari bau bangkai gini, apa kita lapor polisi saja'," ucapnya.

Mendengar kata polisi, Agus pun panik dan memutuskan melarikan diri ke Surabaya dengan menggunakan Bus dari terminal Balaraja. Hingga akhirnya, pada Rabu 20 April Agus ditangkap.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya